Suara.com - Pergerakan nilai tukar rupiah pada pekan ini 29 Oktober sampai 2 November 2018 terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi akan bergerak negatif alias melemah.
Analis Senior CSA Research Institute, Reza Priyambada mengatakan, pergerakan rupiah diperkirakan belum akan banyak mengalami perubahan di mana masih akan cenderung bergerak sideways seiring masih minimnya sentimen.
Adanya sejumlah sentimen positif yang ada di pekan kemarin belum cukup memberikan dorongan pada rupiah. Diharapkan sentimen dari dalam negeri, terutama dari rilis inflasi di akhir pekan depan dapat memenuhi harapan pasar sehingga memberikan sentimen positif pada rupiah.
"Diperkirakan laju rupiah akan berada pada rentang support Rp 15.222 dan resistance Rp 15.208," ujar Reza di Jakarta, Senin (29/10/2018).
Sementara, Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, dolar AS masih menunjukkan kekuatannya dengan data pertumbuhan ekonomi kuartal III yang di atas ekspektasi pasar 3,5 persen.
Dan beberapa isu di kawasan eropa yang turut mendorong penguatan dolar seperti isu anggaran Italia dan Brexit.
"Sentimen ini bakal membuka perdagangan besok dan bisa mendorong penguatan dollar AS terhadap rupiah. Kisaran Minggu depan Rp 15.160 - Rp 15.250," kata Ariston.
Berdasarkan pasar Spot Bloomberg, nilai tukar rupiah pada akhir pekan lalu (26/10/2018) di level Rp 15.216 per dolar AS. Posisi tersebut menguat dibandingkan pada pergerakan Kamis akhir pekan lalu (25/10/2018) kemarin di level Rp 15.187 per dolar AS.
Sementara, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia rupiah pada akhir pekan lalu (26/10/2018) kemarin berada di level Rp 15.207 per dolar AS. Posisi itu menguat tipis dari pergerakan Kamis akhir pekan lalu (25/10/2018) di level Rp 15.210 per dolar AS.
Baca Juga: Akhir Tahun, Singapura Diprediksi Bakal Terdampak Perang Dagang
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia
-
LHKPN Wali Kota Prabumulih Disorot, Tanah 1 Hektare Lebih Dihargai 40 Jutaan
-
Masyarakat Umum Boleh Ikut Serta, Pegadaian Media Awards Hadirkan Kategori Citizen Journalism
-
Zoomlion Raih Kontrak Rp4,5 Triliun
-
16th IICD Corporate Governance Award 2025: Telkom Meraih Penghargaan Best State-Owned Enterprises