Suara.com - Pilot maskapai Virgin Atlantic berencana melakukan mogok kerja. Hal ini setelah maskapai penerbangan asal Inggris itu menolak usulan perubahan tunjangan gaji dari serikat pilot yang tergabung dalam Professional Pilots Union (PPU).
Juru bicara PPU, Steve Johnson mengatakan, usulan perubahan tunjangan gaji dari pilot telah berulang kali ditentang oleh maskapai.
Perubahan tersebut diantaranya, pembatasan skema perlindungan pendapatan pada lima tahun, membatalkan skema pensiun tanggungan, dan mengurangi kontribusi pensiun perusahaan dari 15 persen menjadi 10 persen.
"Anggota kami telah memberi mandat kepada PPU untuk bernegosiasi, tetapi selama dua tahun terakhir tampaknya perusahaan telah memilih untuk mengabaikan sebagian besar pilotnya dan hanya berurusan dengan serikat pekerja yang berbicara untuk minoritas," ujar Steve seperti dilansir dari Financial Times, Jumat (9/11/2018).
Sebanyak, 450 dari 800 pilot yang tergabung dalam PPU akan melakukan mogok kerja. Mereka akan mogok kerja pada saat Natal yang merupakan penerbangan tersibuk di dunia.
Sementara manajemen Virgin Atlantic mengatakan, manajemen telah bekerja sama dengan serikat buruh Balpa yang diakui dalam kaitannya dengan proposal mengenai tinjauan tunjangan gaji, dan yakin bahwa ini akan selesai dan sesuai dengan permintaan pilot.
"Kami pada dasarnya selalu berkeinginan untuk mengakui PPU, tetapi kami tidak akan menyetujui permintaan mereka bahwa kami menanggalkan Balpa, dan mencabut hak suara ratusan pilot yang menjadi anggota serikat ini," jelas Manajemen Virgin Atlantic.
Namun, PPU mengatakan perubahan itu hanya bagian dari perselisihan yang lebih besar dengan Virgin Atlantic tentang pengakuan dan itu akan berlanjut dengan pemungutan suara.
Saat ini, Sir Richard Branson memiliki 51 persen kepemilikan saham Virgin Atlantic, tetapi dia sedang dalam proses penjualan 31 persen sahamnya ke Air France KLM.
Pada bulan Maret tahun ini, grup ini melaporkan kerugian 28,4 miliar poundsterling sebelum pajak. Nilai itu turun drastis dibandingkan dengan laba 23 miliar poundsterling setahun yang lalu.
Perusahaan penerbangan ini mengalami tahun yang berat setelah semua Boeing 787 Dreamliners-nya, yang merupakan sepertiga dari armadanya, terpengaruh oleh kesalahan dengan mesin Rolls-Royce Trent 1000.
Virgin Atlantic menguasai seperlima dari pasar penerbangan di London yang sangat menguntungkan menurut penelitian oleh para analis di Bernstein.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
Melambung Tinggi, Harga Emas Dunia Bakal Dijual Rp2,18 Juta per Gram
-
Dari Sampah ke Berkah: BRI Peduli Sulap TPS3R Jadi Sumber Inovasi dan Ekonomi Sirkular
-
Tren Belanja Gen Z Lebih Doyan Beli Produk Kecantikan, Milenial Lebih Pilih Bayar Tagihan
-
Pentingnya Surat Keterangan Kerja Agar Pengajuan KPR Disetujui
-
Kurangi Hambatan Non Tarif, Bank Sentral di ASEAN Sepakat Terus Gunakan Mata Uang Lokal
-
Produksi Padi Indonesia Kalah dari Vietnam, Imbas Ketergantungan Pupuk Kimia?
-
Coca Cola PHK 600 Karyawan, Ini Alasannya yang Mengejutkan
-
Jadwal Lanjutan Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Rilis, Usai Drama Ini Tahap Berikutnya
-
Harga Emas Antam Hari Ini Belum Berubah, Masih Dijual Segini Per Gramnya
-
Pecahkan Rekor Dunia, Rumah Miliader Ini Punya Ruangan Salju Dibangun Rp33 Triliun