Suara.com - Koperasi Inti menyampaikan apresiasi kepada Lembaga Pengelola Dana Bergulir untuk Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) atas kemudahan mendapatkan dana bergulir untuk mendukung permodalan koperasi karyawan PT Inti (Persero) dengan proses cepat dan bunga pinjaman rendah.
"Koperasi Inti mengharapkan koperasi-koperasi lain dengan rekam jejak bagus untuk mengakses dana bergulir dari LPDB," kata Ketua Pengurus Koperasi Inti, Kusno Prijono kepada B2B di Bandung, Rabu (1/8/2018).
Dia mengharapkan LPDB sebagai lembaga penyalur dana bergulir tidak hanya mengutamakan proses mendapatkan pinjaman modal, seharusnya juga mempertimbangkan output dari pemanfaatan dana bergulir untuk kepentingan anggota koperasi dan masyarakat.
Menurutnya, LPDB 'zaman now' jangan lagi mengulangi kesalahan periode lalu, khususnya mekanisme jaminan tergolong longgar. "Ini saya dengar dari koperasi lain yang pernah memanfaatkan dana bergulir LPDB," ungkapnya.
Dia pun merujuk pada 'nama besar' Kopentren Daarut Tauhiid (KDT) yang seharusnya sejak lama mendapat dukungan dana bergulir LPDB, dan mestinya KDT dipermudah prosesnya. "Tentunya Aa Gym sebagai pendiri tidak akan mempertaruhkan nama baiknya," paparnya.
Kusno Prijono sebagai Ketua Forum Komunikasi dan Bisnis Koperasi di Bandung, Provinsi Jawa Barat tengah memantau dan menelusuri rekam jejak koperasi yang layak mendapatkan dana bergulir LPDB.
"Sebaiknya koordinasi dengan pengurus forum tersebut untuk mengetahui kesehatan finansial dan kesejahteraan anggota, daripada datangi satu-persatu malahan tidak efektif. Forum bisa rekomendasi jangan ke koperasi itu, karena kacau, mending koperasi satunya," kata Kusno.
Dia pun menyarankan LPDB melakukan pemetaan (mapping) seraya memberi referensi tentang koperasi kecil di level warga, yang anggotanya kaum ibu rumah tangga, tapi sehat dan bermanfaat bagi anggota.
"Bayangkan saja mereka bisa rapat anggota tahunan atau RAT di luar kota, diangkut dua bus, dan tiap anggota mendapat sisa hasil usaha atau SHU ratusan ribu. Mestinya koperasi semacam itu juga layak dibidik LPDB agar koperasi warga menjadi besar, bukan hanya mengutamakan koperasi besar. Kalau begitu targetnya, kapan koperasi kecil menjadi besar," katanya.
Baca Juga: Manfaatkan Dana LPDB, Koperasi Tri Civitas Sukses Kembangkan Usaha
Kusno Prijono mengharapkan koperasi-koperasi sehat tidak harus memiliki fix asset karena tidak semua koperasi memilikinya, sementara Koperasi Inti memiliki beberapa gedung.
"Kalau memungkinkan bisa dibedakan koperasi dengan track record bagus apakah cukup dengan cash colateral. Bahkan kalau bisa seperti perbankan yang menyediakan dana bergulir dengan jaminan PO dan SPK, saya berharap LPDB dapat menjadikan persoal guarantee dari sosok di balik pendirian koperasi, bisa lebih ringan tidak harus fix asset," pungkasnya.
Tag
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Menkeu Purbaya Mau Hilangkan Pihak Asing di Coretax, Pilih Hacker Indonesia
-
BPJS Watch Ungkap Dugaan Anggota Partai Diloloskan di Seleksi Calon Direksi dan Dewas BPJS
-
Proses Bermasalah, BPJS Watch Duga Ada Intervensi DPR di Seleksi Dewas dan Direksi BPJS 20262031
-
Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
-
Literasi Keuangan dengan Cara Baru Biar Makin Melek Finansial
-
Bahlil: Hilirisasi Harus Berkeadilan, Daerah Wajib Dapat Porsi Ekonomi Besar
-
Menkeu Purbaya Akhirnya Ungkap Biang Kerok Masalah Coretax, Janji Selesai Awal 2026
-
Setahun Berjalan, Hilirisasi Kementerian ESDM Dorong Terciptanya 276 Ribu Lapangan Kerja Baru
-
Bahlil Dorong Hilirisasi Berkeadilan: Daerah Harus Nikmati Manfaat Ekonomi Lebih Besar
-
ESDM Perkuat Program PLTSa, Biogas, dan Biomassa Demi Wujudkan Transisi Energi Hijau untuk Rakyat