Suara.com - Workshop Pengembangan Kapasitas Promosi dan Pemasaran Pariwisata Bagi Diplomat RI di Golden Palace Hotel Lombok, Jumat (4/12/2018), langsung mengarah ke pokok masalah. Semua potensi pariwisata langsung dibedah secara detail oleh tenaga ahli Menteri Pariwisata Bidang Pemasaran dan Kerjasama Pariwisata Kemenpar, I Gde Pitana.
Sebanyak 41 diplomat dari seluruh benua yang hadir menyimak dengan serius. Sesdep Pengembangan Pemasaran I Edy Wardoyo juga sama.
Begitu juga dengan Ketua Tim Percepatan Wisata Belanja dan Kuliner, Vita Datau Mesakh serta PIC Program Nomadic Tourism, Waizly Darwin, termasuk tim ahli Co-Branding Rizanto Binol dan Plt Kabid Hubungan Luar Negeri Kemenpar, Ikasari Kusuma Wardhani.
Pertanyaan yang muncul kemudian adalah kenapa harus pariwisata? Apa hebatnya sektor tourism sehingga harus dibicarakan serius dengan seluruh diplomat dari Benua Asia, Afrika, Amerika, Eropa dan Australia?
“Pariwisata adalah penyumbang PDB, devisa dan lapangan kerja yang paling mudah, murah dan cepat. Buih keuntungannya bisa menetes sampai lapisan terbawah,” tutur Pitana, Jumat (14/12/2018).
Datanya ada. Angkanya jelas dan grafiknya bisa membikin sumringah. Menurut The World Travel & Tourism Council (WTTC), pertumbuhan pariwisata Indonesia masuk 9 besar dunia dan di jajaran Asia nomor tiga.
Pada Januari-Desember 2017 saja, angkanya sukses menembus 22 persen. Angka pertumbuhan ini di atas rata-rata pertumbuhan turisme dunia yang hanya menorehkan 6,4 persen.
Prosentasenya juga lebih tinggi dari pertumbuhan ASEAN sebesar 7 persen.
"Kita hanya kalah dari Vietnam yang tumbuh lebih di angka 29 persen, karena melakukan banyak deregulasi. Malaysia hanya tumbuh 4 persen. Begitu pula dengan Thailand," papar Pitana.
Baca Juga: Pacu Kunjungan Wisman, Kemenpar Siapkan Workshop Buat Diplomat
Pertumbuhan ini langsung berimbas ke perolehan devisa. Kini, pariwisata sudah menjadi penyumbang devisa nasional nomor dua terbesar setelah industri kelapa sawit (CPO).
Sumbangan devisa dari sektor pariwisata meningkat sejak tahun 2015 dari US$12,2 miliar, pada 2016 menjadi US$13,6 miliar dan pada tahun 2017 naik lagi menjadi US$15 miliar. Diharapkan tahun ini, sektor pariwisata meraup devisa hingga US$17 miliar dan proyeksi tahun 2019 sebesar US$20 miliar.
Indeks daya saing Pariwisata Indonesia juga naik fantastis. Dari peringkat 70 dunia di tahun 2013, melompat ke posisi 50 besar di 2015, dan saat ini 2017 menembus papan 42 besar dunia.
“Ini karena kita perkuat branding Wonderful Indonesia dan memperbaiki 14 pilar yang sudah disusun oleh TTCI (Travel and Tourism Competitiveness Index), World Economic Forum,” jelasnya.
Tak heran jika Menpar Arief Yahya sampai berani menyebut pariwisata sudah dilirik sebagai primadona baru bagi perekonomian bangsa karena pertumbuhannya yang sangat bagus. Menpar menyebut, masa depan pariwisata akan semakin terbuka.
“Kinerja ini berkat CEO Commitment, yang ditunjukkan presiden selama memimpin kabinet kerja ini,” tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
USS Jakarta 2025 x BRI: Nikmati Belanja Fashion, Sneakers dan Gaya Hidup Urban dengan Promo BRI
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Dapat Tax Holiday, Bahlil Pastikan PT Lotte Chemical Indonesia Perluas Pabrik di Cilegon
-
Menteri UMKM Tuding Bea Cukai sebagai Biang Kerok Lolosnya Pakaian Bekas Impor
-
Menperin Agus Sumringah: Proyek Raksasa Lotte Rp65 Triliun Bakal Selamatkan Keuangan Negara!
-
Cara Daftar Akun SIAPkerja di Kemnaker untuk Ikut Program Magang Bergaji
-
Presiden Prabowo Guyur KAI Rp5 T, Menperin Agus: Angin Segar Industri Nasional!
-
Selain Pabrik Raksasa Lotte, Prabowo Pacu 18 Proyek Hilirisasi Lain: Apa Saja Targetnya?
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
Harga Pupuk Subsidi Turun, Menko Pangan Apresiasi Pupuk Indonesia