Suara.com - Sebanyak 2 ton kue keranjang dipesan dari Kota Yogyakarta di Imlek 2019 tahun ini. Harga per kilogram kue keranjang, Rp 40.000.
Pengrajin kue keranjang di Kota Yogyakarta meningkatkan produksi untuk memenuhi tingginya permintaan konsumen dari berbagai daerah menjelang Hari Raya Imlek 2019.
"Tahun ini (produksi) meningkat banyak, mencapai 2 ton, dan sekarang tinggal sedikit," kata pengrajin kue keranjang di Jalan Tukangan, Kota Yogyakarta, Sulistyowati ditemui di Yogyakarta, Senin (4/2/2019).
Kroduksi kue khas Imlek itu sangaja ditingkatkan hingga 2 ton karena permintaan pada tahun ini melonjak dibandingkan pada Imlek 2018. Permintaan mulai dari konsumen atau pengecer di dalam Kota Yogyakarta hingga luar daerah seperti Gombong, Kabupaten Kebumen, Purworejo, serta Magelang, Jawa Tengah.
Peningkatan permintaan kue keranjang pada tahun ini, menurut dia, seiring dengan menurunnya harga jual kue itu di pasaran. Sekarang kue keranjang dijual dengan harga Rp 40.000 per kilogram atau menurun dibandingkan tahun lalu yang masih mencapai Rp 47.000 per kilogram.
"Harga kue keranjang turun karena harga beras sebagai bahan baku kue keranjang tahun ini lebih murah dibandingkan tahun kemarin," kata pemilik industri kue Nyonya Seneng ini.
Pembutan kue keranjang di toko milik Sulstyowati memang baru dilakukan sejak 20 hari menjelang perayaan Imlek. Rata-rata per hari, produksi kue keranjang yang saat ini melibatkan 10 pekerja itu mampu mencapai 100 kilogram.
"Kita kan bikinnya terus setiap hari. Rata-rata sehari 100 kilogram," kata dia yang mengaku meneruskan bisnis orang tuanya yang didirikan sejak 60 tahun lalu itu.
Baca Juga: Kami Mengunjungi Penghasil 2 Ton Kue Keranjang Khas Imlek di Yogyakarta
Meski permintaan meningkat, menurut Sulistyowati, harga jual kue keranjang miliknya tetap harus bersaing dengan produsen-produsen kue keranjang dari luar DIY yang biasanya memasang harga lebih murah.
"Persaingan banyak, dari luar kota murah-murah, apalagi dari Tegal murah sekali," kata dia yang mengaku beralih memproduksi kue mangkok pada hari-hari biasa. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
-
Cara Over Kredit Cicilan Rumah Bank BTN, Apa Saja Ketentuannya?
-
Kolaborasi dengan Pertamina, Pengamat: Solusi Negara Kendalikan Kuota BBM
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
Daftar Nama Menteri BUMN dari Masa ke Masa: Erick Thohir Geser Jadi Menpora
-
Stok BBM di SPBU Swasta Langka, Pakar: Jangan Tambah Kuota Impor, Rupiah Bisa Tertekan
-
Emiten Farmasi RI Bangun Pabrik Besar di Australia, Targetkan Jadi Raja Co-Packaging
-
IHSG Berakhir Memerah Imbas Keputusan Suku Bunga The Fed
-
Pembangkit Listrik Utama di Bali Tak Terdampak Banjir Bandang, Tetap Operasi Optimal