Suara.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) melakukan penanganan banjir Kota Solo dengan membangun sejumlah infrastruktur pengendali banjir secara bertahap dan berkesinambungan.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, dalam penanggulangan banjir, disamping pembangunan infrastruktur fisik, juga diperlukan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan dan tidak membuang sampah ke sungai.
“Selain itu, penanganan banjir di Kota Solo dilakukan secara terpadu dari hulu hingga bagian hilir,” kata Menteri Basuki beberapa waktu lalu.
Kota Solo atau Surakarta berada di dataran rendah dan menjadi pertemuan beberapa sungai, yakni Kali Pepe, Kali Gajah Putih, Kali Anyar, Kali Premulung dan Sungai Bengawan Solo.
Sejumlah tempat sering mengalami banjir antara lain Kelurahan Banyuanyar, Sumber, Jalan Slamet Riyadi tepatnya di depan PN Surakarta, Jalan Yosodipuro, Monumen Pers, GOR Manahan, Kelurahan Danukusuman dan Tanjunganom.
Pekerjaan infrastruktur pengendali banjir Kota Solo dibagi menjadi tiga pekerjaan konstruksi yang bersumber dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan total Rp 509,7 miliar menggunakan kontrak tahun jamak 2016-2018.
Pekerjaan pertama yakni perkuatan tebing dan normalisasi Kali Pepe Hilir, sepanjang 9,8 km dimulai dari Bendung Tirtonadi sampai dengan Pintu Air Demangan (Hilir) untuk mempertahankan kapasitas tampung sungai.
Penanganan Kali Pepe Hilir memberi manfaat meningkatkan kapasitas tampungan sungai sebesar 244.000 m3. Dengan demikian akan mengurangi risiko banjir bagi kawasan seluas kurang lebih 80 hektare yang terdiri dari Kecamatan Banjarsari, Pasar Kliwon, dan Laweyan.
Melalui kegiatan normalisasi, kapasitas debit sungai yang dapat dialirkan juga meningkat yakni mencapai 50 m3/detik.
Baca Juga: CEK FAKTA: Setelah Jadi Wapres, Ma'ruf Amin Mundur dan Diganti Ahok
Anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 125,4 miliar (2016-2018) dengan kontraktor pelaksana PT. Basuki Rahmanta Putra. Normalisasi sungai melintasi 15 kelurahan dan 3 kecamatan di Kota Solo.
Pekerjaan kedua adalah pengendalian banjir di Kali Pepe bagian Hulu berupa rehabilitasi/penggantian bendung karet Tirtonadi dari bentang 20 meter menjadi 60 meter, disertai normalisasi sungai sepanjang 3,2 Km, pembangunan revetment sepanjang 1,7 Km dan pemasangan pintu air dan pompa pengendali banjir sebanyak 1 buah.
Kontraktor pelaksana adalah PT. Adhi Karya - PT. Minarta (KSO) dengan nilai kontrak tahun jamak 2016-2018 sebesar Rp 182,3 miliar.
Pada saat musim kemarau, pintu Bendung Karet Tirtonadi akan ditutup, sehingga menjadi tampungan air atau long storage dengan kapasitas sebanyak 1 juta m3.
Pada musim hujan, pintu akan dibuka dan mengalirkan air dengan kapasitas 1.048 m3 per detik, atau lebih besar dari debit awal sebesar 390 m3 per detik.
Rehabilitasi Bendung Tirtonadi memberikan manfaat mengurangi risiko genangan banjir pada kawasan seluas 110 hektar dan menurunkan elevasi banjir.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Kemenhub 'Gandeng' TRON: Kebut Elektrifikasi Angkutan Umum, Targetkan Udara Bersih dan Bebas Emisi!
-
Harris Arthur Resmi Pimpin IADIH, Siap Lawan Mafia Hukum!
-
Fakta-fakta Demo Timor Leste: Tekanan Ekonomi, Terinspirasi Gerakan Warga Indonesia?
-
Alasan Eks Menteri Sebut DJP 'Berburu Pajak di Kebun Binatang': Masalah Administrasi Serius
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Spesifikasi E6900H dan Wheel Loader L980HEV SDLG Indonesia
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina