Suara.com - Rini Soemarno, Menteri Badan Usaha Milik Negara, menjamin keuangan PT Pertamina (Persero) tidak terganggu akibat penurunan harga avtur.
Menurut Rini, Pertamina kini telah mengefisiensikan biaya-biaya yang masih menggerus dana operasional. Misalnya, Pertamina menggandeng Pelindo I-IV untuk mendistribusikan bahan bakar minyak (BBM).
"Nah untuk menjaga mendapat profit, efisiensi harus dilakukan. Ini selalu saya tekankan betul kepada BUMN-BUMN, lihat lagi struktur biayanya dan efisiensikan," ujarnya di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Senin (18/2/2019).
Dalam hal ini, Rini mempertanyakan pihak-pihak yang menyebut harga avtur Indonesia mahal. Menurut dia, harus ada data yang membuktikan harga avtur Indonesia mahal.
"Kami menyadari sekarang itu suka-suka orang bicara, avtur Pertamina mahal, dihitung dari mana? kalau lihat kalkulasinya di Soekarno-Hatta, Pertamina sudah sangat kompetitif ya, dekat dengan Singapura," ucap dia.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, meski harga jual avtur turun, tetapi harga minyak dunia sesuai Mean of Plat Oil Singapore (MOPS) juga turun. Karenanya, pendapatan Pertamina tidak tergerus dengan penurunan harga avtur.
PT Pertamina (Persero) telah melakukan penyesuaian harga jual avtur yang berlaku pada 16 Februari 2019 mulai pukul 00.00 WIB.
Media Communication Manager Pertamina Arya Dwi Paramita menjelaskan, harga baru avtur ini sesuai Keputusan Menteri ESDM No 17/2019 tentang Formula Harga Dasar dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis BBM Umum Jenis Avtur yang Disalurkan Melalui Depot Pengisian Pesawat Udara.
Untuk periode kali ini (16 Februari 2019) harga avtur mengalami penurunan dibandingkan periode sebelumnya.
Baca Juga: Fahri Hamzah Tantang Jokowi Kembalikan Tanah yang Dimiliki Asing
Sebagai contoh, harga avtur (published rate) untuk bandara Soekarno Hatta Cengkareng mengalami penurunan dari sebelumnya Rp 8.210 per liter menjadi Rp 7.960 per liter.
Harga ini lebih rendah sekitar 26 persen dibandingkan harga avtur (published rate) di Bandara Changi Singapura yang terpantau per tanggal 15 Februari 2019 sekitar Rp 10.769 per liter.
Berita Terkait
-
Pantau Stok BBM, Rini Targetkan Semua SPBU Pakai Sistem Digital
-
Dirut Pertamina Bantah Prabowo Bakal 100 Persen Impor Minyak Mentah
-
Wujudkan Keinginan Jokowi, Pertamina Gandeng Eni Italia Bangun Kilang B100
-
Disinggung Jokowi saat Debat, Menteri BUMN Janji 3 Tahun Capai B100
-
Tekan Biaya Distribusi BBM, Pertamina Kerjasama dengan Pelindo
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar