Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut volume impor jagung terus menurun. Bahkan pada 2018, Indonesia hanya mengimpor jagung sebanyak 180 ribu ton.
Pernyataan Jokowi itu disampaikan dalam debat Calon Presiden di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019) lalu.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Pusat Kajian Pertanian Pangan & Advokasi (Pataka) Yeka Hendra Fatika membenarkan ucapan Jokowi terkait penurunan volume impor jagung yang terus menurun.
Menurut dia, berdasarkan data Kementerian Pertanian (Kementan) data impor jagung 2016 sudah turun rata-rata 600 ribu ton.
"Jadi kalau menurut Kementan kebijakan pengendalian impor sudah menghemat 9,2 juta ton. Jadi kalau Pak Jokowi bilang impor jagung sudah berhasil diturunkan itu fakta bukan hoaks," kata Yeka dalam sebuah diskusi di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Kamis (21/2/2019).
Namun, Yeka melanjutkan, imbas dari penurunan impor jagung justru membuat peternak mencari alternatif lain untuk pakan ternaknya.
Salah satunya dengan mengimpor gandum. Sehingga, penurunan impor jagung seperti buah simalakama, karena impor gandumnya malah meningkat.
Yeka menambahkan, berdasarkan data BPS impor gandum periode 2015-2017 mengalami peningkatan. Pada 2015, impor jagung hanya 7,4 juta ton, tapi pada 2016 impor jagung meningkat tajam hingga 10,5 juta ton, dan kemudian pada 2017 kembali meningkat menjadi 11,5 juta ton.
"Karena impor jagung dikurangi, produsen pakan cari yang lain yaitu gandum. Jadi, kebijakan pengendalian impor jagung berakibat terhadap akumulasi impor gandum untuk pakan," pungkas dia.
Baca Juga: Pengamat: Jokowi Tak Salah Singgung Lahan Milik Prabowo di Debat Pilpres
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
 - 
            
              Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
 - 
            
              Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
 - 
            
              Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
 - 
            
              Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
 - 
            
              Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
 - 
            
              Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
 - 
            
              IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
 - 
            
              Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T
 - 
            
              Rupiah Terkapar Lemah di Penutupan Hari Ini ke Level Rp 16.700 per USD