Suara.com - Neraca perdagangan yang defisit masih menghantui Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik per Januari 2019, neraca perdagangan masih defisit USD 1,16 miliar. Artinya, Indonesia masih banyak melakukan impor dibandingkan ekspor.
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan, defisitnya neraca perdagangan itu disebabkan oleh pembangunan infrastruktur.
Karena, bahan pembangunan infrastruktur tidak semuanya tersedia di Indonesia, sehingga harus mengimpor untuk kelanjutan pembangunan, semisal besi dan baja.
"Kenaikan impornya adalah untuk barang modal dan barang penolong. Barang konsumsi sekitar 8 persen. Itu konsekuensi pembangunan infrastruktur," ujar Oke Nurwan dalam diskusi di Hotel JS Luwansa, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (28/2/2019).
Oke menuturkan, impor barang modal untuk pembangunan infrastruktur itu berbanding terbalik dengan impor bahan konsumsi.
Dia memaparkan, impor bahan modal dan bahan baku penolong masing-masing mencapai 20 persen dan 70 persen, tetapi impor bahan konsumsi hanya 8 persen.
Oke melanjutkan, bahan modal itu, tidak hanya digunakan untuk infrastruktur tetapi juga untuk bahan baku pertambangan.
"Jadi untuk penuhi kebutuhan dalam negeri dalam rangka pembangunan infrastruktur, pertambangan dan industri seperti alat berat dan permesinan," ucapnya.
Selain itu, Oke menambahkan, defisitnya neraca perdagangan juga masih karena impor minyak dan gas (migas).
Baca Juga: Layanan Berbasis Digital, Laba Bersih BCA Tahun 2018 Capai Rp 25,9 triliun
"Terjadi lonjakan defisit migas karena penurunan produksi minyak dalam negeri, impor solar untuk industri, dan dipengaruhi kenaikan harga minyak dunia.”
Berita Terkait
-
Data BPS: Januari 2019 Indonesia Banyak Impor Bahan Kimia Hingga Perhiasan
-
Kubu Prabowo kritik Jokowi Tak Bisa Benahi Neraca Perdagangan
-
Neraca Perdagangan Tekor Lagi, Sri Mulyani 'Salahkan' Cina
-
Impor Migas Jadi Biang Kerok Penyumbang Defisit Neraca Perdagangan
-
Darmin Sebut Transaksi Berjalan Defisit Sejak Orde Baru
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Menteri Hanif: Pengakuan Hutan Adat Jadi Fondasi Transisi Ekonomi Berkelanjutan
-
OJK Tegaskan SLIK Bukan Penghambat untuk Pinjaman Kredit
-
Tak Ada 'Suntikan Dana' Baru, Menko Airlangga: Stimulus Akhir Tahun Sudah Cukup!
-
ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM untuk SPBU Swasta, Kemungkinan Naik
-
Jadwal, Ketentuan, dan Dokumen Wajib KJP Subsidi Pasar Jaya 2025
-
PGAS Gencar Perluas Jaringan CNG untuk Industri Hingga Ritel
-
IHSG Pecah Rekor Lagi Hari Ini, Apa Pemicunya
-
Jadwal Magang Nasional 2025 Batch 2: Dapatkan Uang Saku UMK dan Sertifikasi
-
Belum Ada Kata Sepakat, Shell Indonesia Mau Temui Pemerintah Lagi Bahas Stok BBM
-
Nego Alot, SPBU Vivo Dekati Kesepakatan Beli BBM 100 Ribu Barel dari Pertamina