Suara.com - Kubu Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto, mengkritik capaian ekonomi makro era Presiden Jokowi. Salah satunya yakni neraca perdagangan dan transaksi berjalan yang masih defisit.
Tim Ekonomi Prabowo-Sandi, Anthony Budiawan menerangkan, defisitnya neraca perdagangan pada tahun 2018 mencetak rekor yang terbesar sepanjang sejarah. Padahal, pada tahun 2017 neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus.
Data Badan Pusat Statistik, neraca perdagangan pada 2018 mengalami defisit USD 8,85 miliar. Sedangkan pada 2017, neraca perdagangan mengalami surplus USD 11,84 miliar.
"Kalau lihat bulan Desember yang mengkhawatirkan adalah, defisit dari sektor migas. Sektor nonmigas, selama 2018, hanya surplus dari 12 bulan hanya surplus USD 3,84 miliar. Ini yang membuat defisit mencapai USD 8,57 miliar," ujarnya di Hotel Millenium Jakarta, Rabu (16/1/2019).
Dengan hasil itu, Anthony mengindikasikan kebijakan pemerintah untuk menekan impor tidak efektif. Bahkan, sambung dia, tidak ada upaya dari pemerintahan Jokowi untuk membuat kebijakan yang mendorong ekspor.
Sementara Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi – Maruf Amin, Arief Budimanta, menyebut saat ini pemerintahan sudah berusaha untuk mangatasi permasalah tersebut.
Salah satunya, dengan diterapkannya perizinan Online Single Submission (OSS) yang bisa mempercepat izin ekspor.
"Ya (neraca perdaganang defisit) memang harus dicicil. Harus dikerjakan.”
Baca Juga: Tahan Ethiopian Airlines, Panglima TNI: Jangan Remehkan Angkatan Udara
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Pemerintah Setop Insentif Mobil Listrik, Harga Moblis Bakal Makin Mahal?
-
Merak Macet, Menhub: Itu Gara-gara Gelombang Tinggi, Harap Dipahami
-
Resi Gudang Jadi Senjata Putus Praktik Ijon, Petani Dinilai Bisa Naik Kelas
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
Target Harga Saham BBRI Jelang Akhir Tahun, Bagaimana Analisisnya?
-
Menkeu Purbaya Balas Ramalan Bank Dunia
-
Melihat Potensi Cuan Industri Ergonomi di Tengah Tren Kerja Hybrid Indonesia
-
Harga Pangan Kompak Turun, Cabai hingga Beras Sama-Sama Terkoreksi
-
Cara Gabung NPWP Suami-Istri di Coretax, Panduan Lengkap dan Mudah
-
Jelang Pergantian Tahun, Sektor ESDM Catatkan PNBP sebesar Rp228 Triliun