Suara.com - Langkah Pemerintah Kabupaten Cianjur untuk terus mencetak lahan sawah baru harus diapresiasi. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk menciptakan swasembada pangan.
Hal itu dikemukakan Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan), Sarwo Edhy.
Selama 2018, Cianjur berhasil mencetak lahan sawah baru seluas 160 ha. Lahan sawah baru tersebut berada di wilayah Campaka Mulya dan dan Cidaun.
Berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), penyusutan lahan baku sawah Indonesia dalam lima tahun terakhir mencapai 9 persen. Lahan baku sawah Indonesia berkurang dari 7,75 juta ha pada 2013 menjadi seluas 7,1 juta ha, saat ini.
"Salah satu kewajiban pemerintah, baik pusat maupun daerah, adalah menetapkan lahan pangan berkelanjutan. Ini sudah diatur dalam Undang-undang nomor 41 tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan," ujarnya, Jakarta, Sabtu (9/3/2019).
Untuk lahan sawah baru, lanjut Sarwo Edhy, bila sudah clean and clear, Kementan siap memberikan bantuan yang dibutuhkan. Bantuan bisa diberikan dalam bentuk alat mesin pertanian (alsintan), benih, pupuk atau irigasi tersier.
"Bila semuanya sudah siap, status lahan tidak ada masalah, maka kelompok tani yang siap menggarap, tinggal mengajukan kebutuhan apa saja yang bisa dibantu pemerintah pusat," kata Sarwo Edhy.
Sementara itu, Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan, Dinas Pertanian, Perkebunan, Pangan dan Hortikultura Kabupaten Cianjur, Henny Iriani Winata mengatakan, pencetakan lahan sawah baru yang dilakukan merupakan upaya dalam mengejar produksi pangan. Meski selama ini Cianjur selalu surplus beras, namun tetap harus selalu terjaga produksinya.
“Ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas beras di Cianjur. Selama ini selalu surplus, tapi kita tetap berupaya agar produktivitasnya terus meningkat,” kata Henny.
Baca Juga: Kementan: Bantuan Alat Mesin Pertanian untuk Petani, Gratis
Ia mengatakan, upaya pencetakan lahan sawah baru tersebut dibantu oleh TNI, yang secara langsung terjun membantu masyarakat.
“Ini berkat kerja keras semua pihak, termasuk di dalamnya, TNI. Kita bisa mengubah lahan darat menjadi persawahan,” katanya.
Untuk penanaman, kata Henny, selama masih dalam tahap pemeliharaan, maka disubsidi oleh pemerintah, baik bibit maupun pupuknya. Para petani yang tergabung dalam empat kelompok tani tinggal menggarap dan menanam.
“Kita harap, untuk tahap awal penanaman, kita targetkan bisa mencapai 4,5 ton per ha. Pada Maret ini akan memasuki masa panen perdana. Untuk tanam selanjutnya, kita harapkan juga meningkat,” kata Henny.
Menurutnya, saat ini baru sebatas pencetakan lahan sawah baru, sementara untuk pembangunan irigasi belum disiapkan.
“Target yang utama adalah pencetakan lahan sawah baru dulu, kemudian akan dilanjutkan dengan pembangunan saluran irigasinya,” jelasnya.
Berita Terkait
-
KPK Cecar Eks Dirjen Perkebunan Kementan Soal Pengadaan Asam Semut
-
Periksa Eks Kabiro Umum Kementan, KPK Dalami Soal Rekanan Pengadaan Asam Formiat
-
KPK Tetapkan ASN Kementan sebagai Tersangka Kasus Korupsi Pengolahan Karet
-
KPK Dalami Penganggaran dan Pengadaan Asam Formiat dalam Kasus Korupsi Pengolahan Karet Kementan
-
Prabowo: Mentan Amran Sulaiman Capai Target Swasembada dalam 1 Tahun
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Sama dengan Indonesia, Malaysia Kantongi Tarif 19 Persen dari Amerika Serikat
-
BPJS Kesehatan Luncurkan Gerak Sehat Prolanis: Dorong Masyarakat Aktif Cegah Penyakit Kronis
-
ASEAN dan China Upgrade FTA Versi 3.0, Hapus Hambatan Non-Tarif dan Buka Akses UMKM
-
Potensi EBT Melimpah, Pemerintah Sinkronisasi Aturan Soal Transisi Energi
-
Mau Lepas Ketagihan Impor LPG, Bahlil Mulai Proyek Hilirisasi Batu Bara Jadi DME pada 2026
-
Rupiah Dibuka Stagnan Pada Awal Pekan Ini
-
Ancaman Tarif AS Kian Nyata! BI Waspada, Aliran Modal Asing dari Emerging Market Terus Berfluktuasi
-
OJK Umumkan 5 Bank Telah Gulung Tikar
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
SPBU Pertamina Diminta Perbanyak Improvisasi Layanan, dari Toilet hingga Fasilitas Instagramable