Suara.com - Kini para petani di Desa Matanair, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep, tak lagi lagi khawatir dengan kualitas padi yang dipanen, meski hujan terus-menerus. Mereka telah memiliki instalasi pengering ultraviolet (UV), yang bermanfaat untuk membantu proses pengeringan padi.
"Mesin ini membantu kami untuk mempercepat pengeringan padi hasil panen," kata Mat Sahri, anggota Kelompok Tani Bunga, saat ditemui di sela-sela proses pengeringan padi di Desa Matanair, Sumenep, Minggu (10/3/2019).
Menurutnya, biasanya proses penjemuran padi di depan rumah membutuhkan 5 hari. Proses ini bisa bertambah lama, jika Matanair diguyur hujan.
Namun dengan adanya instalasi ini, Mat Sahri dan isterinya, Fatimah, hanya butuh 2 hari untuk mengeringkan padi.
"Selama ada mesin pengering ini, mau cuaca mendung atau hujan, tidak membuat saya khawatir lagi. Padi saya tetap kering dan layak untuk digiling," katanya.
Di tempat yang sama, anggota kelompok tani lainnya, juga mulai menggunakan alat ini. Bahkan mereka sudah mempunyai jadwal antrean pemakaian.
"Saya menantang para petani lain yang belum percaya dengan kecanggihan mesin pengering ini. Saya ingin mereka mencoba sendiri. Kalau saya sudah membuktikan, hasilnya bagus," katanya.
Senada dengan Mat Sahri, Ketua Poktan Campaka, Haji Fadil, mengaku optimistis dengan hasil panen dan bisa meningkatkan produksi padi.
"Instalasi ini mampu meningkatkan kualitas bawang merah hasil panen di atas luasan lahan 1000 ha," katanya.
Baca Juga: Kementan: Bantuan Alat Mesin Pertanian untuk Petani, Gratis
Mesin pengering tersebut dapat digunakan untuk mengeringkan gabah, bawang merah dan jagung, sehingga mampu bertahan selama 3 bulan. Mesin ini juga bisa menekan kemungkinan kerusakan bawang merah dari 20 persen menjadi 10 persen, dan mempertahankan kualitas warna, tektur, dan VRS.
Mengenai hal ini, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Sumenep, Arif Firmanto, mengatakan, tahun ini Kementerian Pertanian (Kementan) melalui kunjungan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, beberapa waktu lalu, kembali memberikan bantuan berupa 2 unit instalasi pengering UV.
"Alhamdulilah, Kementan benar-benar memikirkan nasib petani di Sumenep. Sentra produksi bawang merah, jagung dan padi akan makin bergairah lagi," katanya.
Dengan adanya bantuan ini, kata Arif, pihaknya akan segera mendorong dua kecamatan di Kabupaten Sumenep, yakni Rubaru dan Pasongsongan, untuk meningkatkan jumlah produksi.
"Langkah cepat ini perlu dilakukan untuk menggenjot produksi pertanian dari Sumenep. Di sini luas lahan yang ada mencapai kurang lebih 270 ha dan ada 13 kelompok tani," tutupnya.
Berita Terkait
-
Petani Tak Perlu Resah, Tahun Depan Ada 100 Gudang Bulog Tampung Hasil Panen
-
Kini Petani Bisa Bawa Hasil Panen Saat Naik Kereta Api
-
Petani Pati Kompak Donasi Hasil Panen, Galang Aksi Gulingkan Bupati Sudewo
-
Biar Hasil Panen Maksimal, East West Seed Beri Edukasi Petani Soal Bibit
-
8 Manfaat Budidaya Pepaya yang Bisa Dongkrak Pendapatan Petani
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Negosiasi Tarif Dagang dengan AS Terancam Gagal, Apa yang Terjadi?
-
BRI Rebranding Jadi Bank Universal Agar Lebih Dekat dengan Anak Muda
-
Kemenkeu Matangkan Regulasi Bea Keluar Batu Bara, Berlaku 1 Januari 2026
-
Cara Mengurus Pembatalan Cicilan Kendaraan di Adira Finance dan FIFGROUP
-
Pemerintah Tegaskan Tak Ada Impor Beras untuk Industri
-
CIMB Niaga Sekuritas Kedatangan Bos Baru, Ini Daftar Jajaran Direksi Teranyar
-
Eri Budiono Lapor: Bank Neo Kempit Laba Rp517 Miliar Hingga Oktober 2025
-
IPO SUPA: Ritel Cuma Dapat 3-9 Lot Saham, Ini Penjelasan Lengkapnya
-
OJK Akan Tertibkan Debt Collector, Kreditur Diminta Ikut Tanggung Jawab
-
Mengenal Flexible Futures Pada Bittime untuk Trading Kripto