Suara.com - Pesta demokrasi Pemilu 2019 yang bakal digelar pada 17 April 2019 semakin dekat. Jelang detik akhir perhelatan Pemilu, ada beberapa pekerjaan yang semakin kebanjiran pesanan.
Pekerjaan ini sangat dibutuhkan mendekati Pemilu. Tak jarang, mereka yang memiliki profesi ini semakin sibuk hingga akhir Pemilu, terutama saat masa kampanye berlangsung.
Berikut Suara.com merangkum beberapa pekerjaan yang kebanjiran rezeki jelang Pemilu 2019 seperti dilansir dari Moneysmart.id.
1. Konsultan Politik
Setiap kandidat yang sedang berlaga di Pemilu 2019 pasti membutuhkn jasa seorang konsultan publik. Mereka harus menyiapkan diri melatih komunikasi yang baik hingga menyiapkan strategi kampanye yang tepat agar bisa tepat sasaran, efektif dan efisien.
Pekerjaan konsultan publik sangat berjasa memberikan masukan kepada para kandidat untuk bisa berkomunikasi dengan baik. Tak jarang, para konsultan publik sangat dicari jelang Pemilu 2019.
2. Musisi
Tak hanya konsultan publik saja, para musisi pun kebanjiran orderan menjelang Pemilu 2019. Sebab, di setiap kampanye yang dilakukan oleh para kandidat pastinya akan diselingi dengan hiburan yang menampilkan musisi.
Strategi menyiapkan panggung hiburan saat kampanye bisa menjadi salah satu strategi jitu menarik minat masyarakat. cara ini juga pernah dipakai oleh Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2014 lalu, ia mengundang Slank dan menggelar Konser Salam Dua Jari di Stadion Gelora Bung Karno.
Baca Juga: Divonis 7 Tahun Penjara, Lucas: Satu Hari Pun Saya Nyatakan Banding!
3. Master of Ceremony (MC)
Bila sudah ada panggung hiburan, maka dibutuhkan seorang MC. Posisi MC sangat penting untuk membangkitkan semangat masyarakat yang hadir.
Peran MC dalam tiap kampanye juga penting, salah satunya menjadi penyambung lidah menyampaikan visi dan misi kandidat di hadapan masyarakat. tak heran, profesi MC sangat laris jelang Pemilu 2019.
4. Pengamat Politik
Profesi pengamat politik juga tak kalah penting dengan profesi lainnya. Pengamat politik yang biasanya berasal dari kalangan akademisi atau peneliti sangat dibutuhkan untuk meramal peta politik jelang Pemilu.
Tak sedikit pula pengamat politik yang diundang oleh berbagai media untuk memaparkan hasil analisisnya berdasarkan teoritis tentang apa yang akan terjadi ke depannya. Hasil analisis pengamat dapat digunakan untuk merencanakan strategi selanjutnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 7 Sabun Muka Mengandung Kolagen untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Tetap Kencang
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
Pilihan
-
Polemik RS dr AK Gani 7 Lantai di BKB, Ahli Cagar Budaya: Pembangunan Bisa Saja Dihentikan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
Terkini
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Kabar Kenaikan Gaji PNS Tahun 2026, Ada 2 Syarat
-
Kementerian ESDM Buka Peluang Impor Gas dari AS untuk Penuhi Kebutuhan LPG 3Kg
-
Bisnis AI Kian Diminati Perusahaan Dunia, Raksasa China Bikin 'AI Generatif' Baru
-
Waskita Karya Rampungkan Transaksi Divestasi Saham Jalan Tol Cimanggis - Cibitung Rp3,28 Triliun
-
Dukung Mitigasi Banjir dan Longsor, BCA Syariah Tanam 1.500 Pohon di Cisitu Sukabumi
-
Magang Nasional Gelombang III Segera Digelar, Selanjutnya Sasar Lulusan SMK
-
Banjir Sumatera Telan Banyak Korban, Bahlil Kenang Masa Lalu: Saya Merasa Bersalah
-
Mulai 2026 Distribusi 35 Persen Minyakita Wajib via BUMN
-
Akhirnya Bebas, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi: Terima Kasih Profesor Dasco