Suara.com - PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk membagikan Dividen Rp 133 miliar untuk pemegang saham. Pemegang saham akan menerima dividen sebesar Rp 13.924 untuk persahamnya.
Dividen berasal dari alokasi 30 persen laba bersih pada tahun 2018 sebesar Rp 444 miliar. Hal ini disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham atau RUPST di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta Pusat.
Direktur utama Wika Gedung Nariman Prasetyo menjelaskan dalam RUPST tersebut selain penetapan penggunaan laba bersih pada tahun 2018 juga membahas laporan tahuna. Termasuk laporan kegiatan perseroan, perubahan anggaran dasar perseroan.
"RUPST yang dimulai pukul 14.00 WIB ini menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 133 miliar atau sebesar Rp 13.924 perlembar saham," ujar Nariman di Bursa Efek Indonesia, Kamis (21/3/2019).
Sebelumnya laba bersih pada tahun 2018 meningkat dari Rencana Anggaran Kerja Perusahaan atau RKAP dari awalnya Rp 425 miliar tembus menjadi Rp 444 miliar.
Peningkatan laba bersih tersebut didorong oleh pertumbuhan pendapatan ditahun 2018 mencapai Rp 5,82 triliun naik 49,32 persen.
Diketahui Nariman akan meningkatkan target total kontrak dihadapi tahun 2019 ini naik sekitar 37,4 persen dengan nilai kontrak yang dihadapi atau order book sebesar Rp 22 triliun.
Sebelumnya, PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk menargetkan kontrak dihadapi atau order book sebesar Rp 22 triliun pada tahun 2019. Kebanyakan proyek itu dapat dari pemerintah.
Nariman Prasetyo menjelaskan total target kontrak dihadapi tahun 2019 ini naik sekitar 37,4 persen dari realisasi ditahun 2018 sebesar Rp 22,78 triliun.
Baca Juga: Rp 22 Triliun Kontrak WIKA, 36 Persen dari Pemerintah, Swasta 33 Persen
"Komposisi perolehan kontrak baru tahun 2019 direncanakan berasal dari pemerintah 36 persen, BUMN dan anak BUMN 31 persen dan swasta 33 persen," ujar Nariman.
Jenis proyek yang akan disasar oleh Wika Gedung seperti perkantoran 24 persen, fasilitas publik 30 persen dan perumahan 35 persen. Nariman menambahkan ia akan menargetkan laba bersih ditahun 2019 menjadi Rp 533 miliar. Saat ini untuk meningkatkan bisnisnya pihaknya sedang melakukan pengembangan usaha modular dan pracetak gedung.
Diketahui dari pengembangan tersebut yang sedang berjalan seperti Braga Hotel Bandung dan gedung perkantoran Mandiri Proklamasi.
Berita Terkait
-
Rp 22 Triliun Kontrak WIKA, 36 Persen dari Pemerintah, Swasta 33 Persen
-
Raih Laba Bersih Rp 215 Miliar, WOM Finance Bagi-bagi Dividen Rp 64 Miliar
-
Duh, Progres Pembangunan Kereta Cepat Jakarta - Bandung Baru 8 Persen
-
IHSG Akan Beralih Menguat, Tapi Masih Rawan Koreksi
-
Jalin Kemitraan dengan Pemerintah, Hyundai Siapkan Mini SUV
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
BRI Peduli Salurkan 5.000 Paket Sembako di Ciampea
-
Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
-
Harga Emas Diprediksi Makin Naik Tahun 2026, Faktor 'Perang' Jadi Kunci
-
La Suntu Tastio, UMKM Binaan BRI yang Angkat Tradisi Lewat Produk Tas Tenun
-
Pasca Akusisi, Emiten Properti Milik Pengusahan Indonesia Ini Bagikan Dividen
-
Harga Emas Kompak Meroket: Galeri24 dan UBS di Pegadaian Naik Signifikan!
-
Pabrik Chip Semikonduktor TSMC Ikut Terdampak Gempa Magnitudo 7 di Taiwan
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember
-
Daftar Bank yang Tutup dan 'Bangkrut' Selama Tahun 2025
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara