Suara.com - Bertambahnya jumlah pasar rakyat, diharapkan akan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Inilah alasan mengapa Presiden Joko Widodo ingin memperbesar kuota program revitalisasi pasar rakyat bagi pedagang kecil di daerah.
“Kita diminta bangun pasar oleh Presiden Jokowi untuk membantu rakyat. Untuk apa? Untuk mengejar pertumbuhan ekonomi. Tetapi tidak hanya pertumbuhan ekonomi saja yang kita kejar, tapi juga pemerataan kesejahteraan,” kata Menteri Koperasi dan UKM (Menkop dan UKM), Puspayoga, saat meresmikan Pasar Karang Bayan, di Desa Karang Bayan, Kabupaten Lombok Barat, NTB, Selasa (2/4/2019).
Turut hadir antara lain, Deputi Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop dan UKM), Victoria br Simanungkalit, Bupati Lombok Barat, Fauzan Khalid, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Nusa Tenggara Barat, Lalu Saswadi, dan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lombok Barat, Fajar Taufik.
Menindaklanjuti instruksi tersebut, Puspayoga menyiapkan anggaran sekitar Rp 53 miliar untuk revitalisasi 53 pasar rakyat tahun ini. Jumlah itu meningkat dari tahun lalu yang hanya 51 unit. Untuk 1 unit pasar dianggarkan Rp 950 juta, yang bersumber dari Dana Tugas Pembantuan.
“Sebanyak 53 itu yang sudah memenuhi syarat. Syaratnya, tanah resmi dan tidak jauh dari pedagang aslinya,” ujar Puspayoga.
Kemenkop dan UKM, pada 2003 - 2018 telah merevitalisasi 779 pasar rakyat di 389 kabupaten dan kota. Khusus di Provinsi NTB, sebanyak 31 unit pasar (2007 - 2019). Tahun ini, Kemenkop dan UKM mengalokasikan program pada daerah yang terkena dampak bencana.
Peresmian Pasar Karang Bayan
Dalam kunjungan ke NTB, Puspayoga meresmikan Pasar Karang Bayan, di Desa Karang Bayan, Kabupaten Lombok Barat. Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita.
Pasar ini menempati tanah milik pemerintah daerah, dengan total luas 1000 meter persegi.
“Jadi manfaatkan dengan baik, jaga kebersihan dan drainase dibersihkan terus. Kalau di Bali, pasar tradisional banyak dikunjungi turis, misal pasar Sindhu Sanur,” kata Puspayoga.
Baca Juga: Pembekalan CPNS, Kemenkop dan UKM: Jangan Hanya Jadi Pengantar Surat
Bupati Lombok Barat, Fauzan Khalid mengungkapkan, sejak dulu pedagang lokal terus mendesak supaya Pasar Karang Bayan segera dibuka, agar mereka bisa berjualan. Selama ini pedagang, khususnya dari Desan Karang Bayan, belum memiliki pasar permanen.
Mereka hanya memanfaatkan bahu jalan untuk menjajakan barang dagangannya.
“Kami sangat butuh bantuan untuk menghidupkan KUKM di masyarakat kami. Ini (pasar) akan menjadi suport bagi kami untuk membangun ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Victoria mengatakan, setelah diresmikan, Pasar Karang Bayan akan dihibahkan kepada pemerintah daerah, sedangkan untuk pengelolaannya akan diserahkan kepada Koperasi Wanita Nurfallah Pekka (Perempuan Kepala Keluarga). Sebanyak 62 pedagang akan menempati 16 kios dan 46 lapak .
“Kita harap, pasar ini bisa meningkatkan daya saing produk dan pendapatan pedagang semakin meningkat. Koperasi juga bisa mendapatkan tambahan keuntungan di sini. Jadi akan terjadi perputaran uang di desa,” kata Victoria.
“Saya menyambut baik dengan ditunjuknya KOPWAN Nurfalah Pekka untuk mengelola pasar rakyat ini, dimana KOPWAN ini, menurut Infromasi yang saya terima, merupakan KOPWAN pertama dari 33 pasar rakyat yang ada di Lombok Barat, yang diberikan kesempatan untuk mengelola pasar rakyat,” sambungnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok