Suara.com - Para petani di Sukoharjo, Jawa Tengah, mengaku sangat terbantu dengan bantuan yang disalurkan Kementerian Pertanian, terutama ribuan alat mesin pertanian (alsintan), yang telah disalurkan ke sejumlah daerah di Indonesia. Menurut mereka, alsintan mampu meningkatkan produksi pertanian.
Hal ini diungkapkan salah seorang petani, Karjono. Menurutnya, semua mesin yang diberikan pemerintah sudah beroperasi dan digunakan petani setiap hari.
"Tentu saja sangat bermanfaat, utamanya dalam peningkatan produksi. Kami mengucapkan terimakasih atas bantuan pemerintah," katanya, Jateng, Minggu (14/4/2019)
Menurut Karjono, ada 5 desa yang menggunakan alsintan bantuan Kementan di Sukoharjo. Kelima desa itu antara lain, Wareng dan Galangan.
"Terus terang, ini sangat bermanfaat sekali bagi kami yang sehari-hari bertani. Selama ini kami tidak pernah mendapat perhatian sebesar ini dari pemerintah. Maka itu, kami sangat senang dan bersyukur," katanya.
Penyaluran alsintan terbukti telah meningkatkan hasil pertanian. Menurut Karjono, hasil produksi beras sebelum menggunakan alsintan hanya sekitar 7 ton per hektare.
"Sedangkan hasil produksi setelah menggunakan alat bantu mencapai 9 ton, bahkan lebih," katanya.
Hal senada juga diungkapkan petani di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Di sana, produksi gabah per hektare mencapai 10 ton, dengan kualitas padi sangat baik. Angka ini meningkat tajam jika dibandingkan dengan produksi sebelum menggunakan alsintan.
"Sangat membantu sekali, karena alat mesin bantuan ini mempercepat kami dalam memproduksi padi. Apalagi kami juga diberi bantuan alat mesin tanam yang sangat cocok dengan pesawahan di Tuban," kata Ulfa Mei Sayekti, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian Kabupaten Tuban.
Baca Juga: Kementan : Kartu Tani Memiliki Sejumlah Manfaat bagi Petani
Sementara itu, Direktur Alat Mesin Pertanian Kementan, Andi Nur Alamsyah menjelaskan, selama 2014, bantuan yang dikeluarkan pemerintah untuk alsintan mencapai Rp 520,18 miliar, yang mencapai 12.501 unit.
"Pada 2015, total anggaran yang dikeluarkan Rp 1,98 triliun, dengan volume mencapai 56.785 unit," kata Andi.
Adapun total anggaran yang digelontorkan pada 2016 mencapai Rp 2,96 triliun, dengan 148.804 unit. Pada 2017 mencapai Rp 2,83 triliun, dengan 84.381 unit.
"Kemudian pada 2018, mencapai Rp 3,4 triliun, mencapai 126.942 unit," katanya.
Andi menambahkan, seluruh bantuan yang tersalurkan merupakan bentuk keseriusan Kementan dalam mendorong peningkatan jumlah produksi. Selain itu, alsintan juga diharapkan menjadi jalan bagi anak muda agar mau turun langsung ke sektor pertanian.
"Dengan teknologi, kita harapkan generasi milenial mau bercocok tanam, peduli dengan nasib petani dan siap meningkatkan produksi pangan kita," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
Terkini
-
Jadwal Magang Nasional 2025 Batch 2: Dapatkan Uang Saku UMK dan Sertifikasi
-
Belum Ada Kata Sepakat, Shell Indonesia Mau Temui Pemerintah Lagi Bahas Stok BBM
-
Nego Alot, SPBU Vivo Dekati Kesepakatan Beli BBM 100 Ribu Barel dari Pertamina
-
100.565 Rekening Telah Diblokir Terkait Penipuan, Total Kerugian Masyarakat Capai Rp 7,5 Triliun
-
Bos Pertamina Patra Niaga Cek Kualitas BBM di Yogyakarta, Begini Hasilnya
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
ESDM: Meski Sudah Diuji BBM Bobibos Belum Tersertifikasi
-
Pupuk Indonesia Akan Revitalisasi 7 Pabrik Pupuk Tua, Cegah Pemborosan
-
Menteri Bahlil Kebut 18 Proyek Hilirisasi Energi, Target 2026 Jalan
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai