Suara.com - Perusahaan manajer investasi PT Danareksa Investment Management menilai, pasca pemilihan umum (Pemilu) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) menyebut, arus investasi pasca pemilu belum menunjukan prospek yang bagus bagi ekonomi Indonesia.
Sebelumnya, pasar sempat menyambut positif terkait hasil hitung cepat atau quick count Pilpres yang memenangkan pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Hal ini terbukti dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah yang sama-sama menguat pasca pemilu.
"Reaksi pasar sehubungan dengan hasil quick count (hitung cepat) belum mencerminkan adanya excitement terhadap prospek pertumbuhan ekonomi," kata Direktur Utama PT Danareksa Investment Management, Marsangap P Tamba dalam acara Economic & Investment Outlook 2019 di Hotel Ritz Carlton, Pacific Place, Kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (24/4/2019).
Tamba menuturkan, saat ini investor kembali sedang menunggu dan melihat hasil penghitungan resmi dari KPU, sebelum berinvestasi di Indonesia.
Kendati demikian, Indonesia kini masih punya keuntungan setelah Bank Sentral AS atau The Fed menempatkan Indonesia di posisi yang menguntungkan untuk berinvestasi.
"Respon bank sentral The Fed justru menempatkan Indonesia di posisi yang menarik dan menguntungkan. Indonesia sebagai negara tujuan investasi," jelas dia.
Di tempat yang sama, Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menambahkan, investor saat ini memang sedang menunggu kepastian. Terutama soal kepastian politik di Indonesia.
"Begitu ada kejelasan (kondisi politik), pasti akan naik lagi (investasi). Didukung oleh kondisi global terhadap investasi, kami yakin investasi (yang masuk ke Indonesia) tahun ini meningkat cukup signifikan," tutup Susi.
Baca Juga: Jokowi Geram Proses Perizinan Investasi Ruwet Banyak Aturan
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025