Suara.com - Bantuan alat mesin pertanian (alsintan) yang disalurkan pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) diharapkan bisa menggugah semangat anak muda untuk terjun ke sektor pertanian. Hal ini bertujuan untuk memenuhi produksi pangan Indonesia.
Pernyataan ini dikemukakan Direktur Alat Mesin Pertanian Kementan, Andi Nur Alamsyah.
"Dengan teknologi, kita harap generasi milenial mau bercocok tanam, peduli dengan nasib petani dan siap meningkatkan produksi pangan kita," ujarnya, di Jakarta, Selasa (23/4/2019).
Ia menambahkan, bantuan alsintan terus digelontorkan sejak 2014, yang mana jumlah nominalnya mencapai Rp 520,18 miliar untuk 12.501 unit.
"Untuk 2015, total anggaran yang dikeluarkan Rp 1,98 triliun, dengan volume mencapai 56.785 unit," tambah Andi.
Selanjutnya pada 2016 mencapai Rp 2,96 triliun untuk 148.804 unit dan pada 2017 mencapai Rp2,83 triliun mencapai 84.381 unit.
"Sedangkan anggaran pada 2018 mencapai Rp 3,4 triliun dengan 126.942 unit," tambah dia.
Andi juga menyebut, seluruh bantuan yang disalurkan merupakan bentuk keseriusan Kementan dalam mendorong peningkatan jumlah produksi.
Pemerintahan Jokowi dinilai berhasil
Sementara itu menurut petani, sektor pertanian di masa pemerintahan Presiden Jokowi - Jusuf Kalla dinilai cukup berhasil. Hal yang paling dirasakan adalah masuknya berbagai bantuan yang datang terus-menerus.
Baca Juga: Kementan : Alsintan Diberikan untuk Tingkatkan Kesejahteraan Petani
"Selama pemerintahan Jokowi - JK, kami mendapat bantuan benih, bibit dan alat mesin pertanian seperti traktor, pengering, pencacah dan pompa air. Ada juga cangkul dan perlengkapan lain," tutur Ajang, Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Petani Desa Marga Asih, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, akhir pekan lalu.
Ajang berharap, presiden terpilih tetap mempertahankan Andi Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian berikutnya. Ia menilai, Amran adalah sosok pekerja keras yang mampu mendekatkan diri dengan para petani. Dia juga salah satu menteri yang rajin menemui petani di Bandung.
Masih menurut Ajang, maksimalnya bantuan membuatnya tak lagi khawatir akan kekurangan benih.
"Kalau bantuan benih memang dari pemerintah yang dulu-dulu sudah ada, tapi yang paling sering memperhatikan petani, baru ini. Perhatian beliau kepada petani sangat luar biasa," katanya.
Ajang mengatakan, semua bantuan sudah dimanfaatkan petani Desa Marga Asih untuk memompa produksi.
"Bantuan pemerintah tidak pernah berhenti, terus datang. Semua bantuan juga sudah digunakan petani," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pengamat Bicara Nasib ASN Jika Kementerian BUMN Dibubarkan
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
-
Cara Over Kredit Cicilan Rumah Bank BTN, Apa Saja Ketentuannya?
-
Kolaborasi dengan Pertamina, Pengamat: Solusi Negara Kendalikan Kuota BBM
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
Daftar Nama Menteri BUMN dari Masa ke Masa: Erick Thohir Geser Jadi Menpora
-
Stok BBM di SPBU Swasta Langka, Pakar: Jangan Tambah Kuota Impor, Rupiah Bisa Tertekan