Suara.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) menyatakan, pihaknya memiliki sejumlah pilihan perumahan bagi generasi milenial, sehingga mereka dapat memiliki rumah yang layak huni. Ada rumah tapak, rumah susun, atau bantuan KPR bersubsidi yang bisa mereka dapatkan dalam menentukan tempat tinggal yang mereka inginkan.
"Kementerian PUPR memiliki berbagai program perumahan bagi generasi milenial yang memiliki karakteristik beragam. Salah satunya adalah hunian bagi mereka," ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan KemenPUPR, Dadang Rukmana, dalam "Diskusi Abipraya Properti Vaganza" di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (15/4/2019).
Menurutnya, berdasarkan riset yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan KemenPUPR, bagi generasi milenial, rumah bukanlah tujuan akhir setelah kegiatan sehari-hari, tapi menjadi tempat transit sementara.
Meskipun demikian, KemenPUPR tetap mendorong Program Satu Juta Rumah dengan menyasar generasi milenial, yang jumlahnya diperkirakan mencapai lebih dari 81 juta jiwa di masa mendatang.
"Generasi milenial memiliki karakteristik yang beragam. Mobilitas mereka yang tinggi tentunya harus disesuaikan dengan tempat tinggal dan dengan moda transportasi. Salah satu upayanya adalah dengan membangun hunian berkonsep transit oriented development (TOD)," terangnya.
Adanya sinergi antara KemenPUPR dengan Kementerian BUMN dalam mewujudkan TOD, imbuh Dadang, membuat generasi muda saat ini memiliki pilihan tempat tinggal yang layak. Keberadaan TOD yang dekat dengan moda transportasi seperti KRL, akan semakin mempermudah mobilitas mereka dalam beraktivitas.
"TOD juga ada yang bersubsidi, namun jumlahnya terbatas. Bagi mereka yang ingin tinggal di TOD maupun rumah bersubsidi, dapat memanfaatkan KPR bersubsisi dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan," terangnya.
Sementara itu, salah seorang pegawai generasi milenial Kementerian BUMN, Erwin, menyatakan, salah satu hal yang menjadi kesulitan generasi milenial dalam memiliki rumah adalah tingginya uang muka KPR. Terkadang mereka lebih memilih membeli barang-barang konsumtif, seperti handphone dan laptop untuk mendukung gaya hidup.
"Kami sebenarnya juga ingin tinggal di hunian yang dekat dengan kantor, sehingga lebih hemat ongkos tranportasi. Tapi jika memang pemerintah punya program rumah untuk milenial, tentunya kami juga senang karena rumah bisa menjadi aset kami di masa depan," katanya.
Baca Juga: Penuhi Kebutuhan Rumah bagi ASN, PUPR Bangun Rusun di Jaksel
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Untung Rugi Redenominasi Rupiah
-
54 SPBU Disanksi dan 3.500 Kendaraan Diblokir Pertamina Akibat Penyelewengan BBM
-
Harga Perak: Turun Tipis Dalam Sepekan, Harga Dunia Menguat
-
Gaji Pensiunan ASN, TNI Dan Polri Taspen Naik Tahun 2025: Cek Faktanya
-
AADI Tebar Dividen Interim Rp4,17 Triliun, Potensi Rp 536 per Saham: Cek Jadwalnya
-
Mengapresiasi Inovasi: Energi Penggerak Menuju Indonesia Emas 2045
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
Harga Emas Stabil di US$ 4.000, Apakah Bisa Tembus Level US$ 5.000?
-
Prediksi Bitcoin: Ada Proyeksi Anjlok US$ 56.000, Analis Yakin Sudah Capai Harga Bottom
-
Bocoran 13 IPO Saham Terbaru, Mayoritas Perusahaan Besar Sektor Energi