Suara.com - Berdasarkan informasi, luas sawah yang telah masuk dalam Asuransi Usaha Tanaman Padi (AUTP) sejak 2015 hingga triwulan pertama 2019 mencapai sekitar 2.549.903 hektare. Jumlah ini dinilai cukup signifikan dan berhasil baik.
Hal tersebut dikemukakan pengamat asuransi pertanian, Irvan Rahardjo. Menurutnya, Program AUTP yang digencarkan Kementerian Pertanian (Kementan) ke petani sangat membantu dalam melindungi areal persawahan mereka.
“Meskipun masih jauh dari target, yaitu 14 juta hektare sawah, tapi dalam empat tahun mampu menembus mendekati 1 juta hektare lahan sawah. Ini tidak bisa dianggap sepele,” ujarnya, Jakarta, Jumat (3/5/2019).
Irvan mengungkapkan, AUTP dapat disebut sebagai kepedulian Kementan terhadap petani. Petani tak perlu merasa khawatir jika sawahnya gagal panen akibat banjir, kekeringan dan hama.
Dengan AUTP, para petani juga dapat merasakan pemberdayaan dan pembinaan yang menjadi tujuan kerja Kementan.
“Meskipun tidak memperoleh penggantian kerugian seluruhnya, tapi asuransi bisa membantu petani bila gagal panen. Ada subsidi premi 80 persen dari pemerintah,” ucap Irvan.
Ia mengimbau, ke depan, AUTP meningkatkan koordinasi agar lebih efektif, terutama kepadakelompok usaha tani. Misalnya, Irvan menuturkan, dikaitkan dengan skema subsidi pupuk pertanian.
"Di situ disusun bahwa para petani yang ikut dalam program AUTP juga memperoleh subsidi pupuk," sarannya.
Berdasarkan data Kementan, target AUTP 2015 yang ditetapkan adalah 1 juta hektare dan terealisasi 233.499,55 hektare (23,35 persen), serta klaim asuransi 3.858 hektare (1,65 persen). Sementara target 2016 hanya 500.000 hektare, lantaran ada kebijakan pemotongan anggaran, dengan realisasi 499.962,25 hektare (99,99 persen) dan klaim asuransi mencapai 13.192 hektare (2,64 persen).
Baca Juga: Antisipasi Dampak El Nino di Jabar, Kementan Jaga Pasokan Air
Target AUTP 2017 adalah 1 juta hektare, dengan realisasi 997.666,53 hektare (99,99 persen), sementara klaim asuransi 24.096 hektare (2,41 persen).
Sebagaimana diketahui, AUTP menawarkan ganti rugi Rp 6 juta per hektare per musim tanam (MT), masa pertanggunggan sampai panen selama empat bulan. Premi asuransi sebesar Rp 180.000 per hektare per musim tanam.
“Pemerintah memberi subsidi Rp 144.000 dan petani hanya dibebani Rp 36.000 per hektare. Sejauh ini, respons petani terhadap program asuransi pertanian cukup baik,” kata Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy.
Ia optimistis, peserta asuransi pertanian akan terus meningkat. PT Jasa Asuransi Pertanian (Jasindo) sebagai pengelola sudah meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Asuransi Pertanian (SIAP).
Aplikasi SIAP merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Pertanian dengan Jasindo untuk mempermudah pendaftaran dan pendataan asuransi.
Menurutnya, aplikasi SIAP menjadi salah satu jawaban atas keluhan para dinas pertanian di seluruh Indonesia dan beberapa pihak lainnya mengenai penyajian data atau pendaftaran asuransi tani.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
RI Ekspor Kopi Robusta Asal Lampung dan Malang ke Mesir
-
IHSG Terus Meroket, Intip Saham-Saham yang Jadi Primadona Pagi Ini
-
Setelah Cukai, Produsen Kini Resah dengan Maraknya Rokok Ilegal
-
Pithaloka Batik Kini Merambah Pasar Internasional Berkat Rumah BUMN Pekalongan dari Telkom
-
Tak Bosan Pecah Rekor, Harga Emas Antam Tembus Rp 2.284.000 per Gram Hari Ini
-
Bank Mandiri Serap 63 Persen Dana Rp 55 Triliun dari Menkeu Purbaya
-
IHSG Hari Ini: Asing Lepas Rp 472 M, Stimulus 31 Triliun Bakal Jadi Penopang?
-
Bank Indonesia Buka Suara Disebut Jual Cadangan Emas 11 Ton
-
Harga Emas Hari Ini Naik Semua! Antam Tembus Rp 2.356.000, Emas UBS Meroket!
-
Marak Apartemen Kosong, Begini Caranya Biar Investasi Properti Tetap Cuan