Suara.com - Dinas Pertanian Perkebunan Pangan dan Hortikultura Cianjur, Jawa Barat, belum bisa memenuhi kebutuhan komoditas bawang putih di pasaran lokal karena sampai dengan 2021 masih fokus memperbanyak benih.
Akibatnya ketersediaan stok di pasar terbatas dan terjadi lonjakan harga yang signifikan, meskipun sejak satu tahun terakhir, Cianjur ditargetkan menjadi sentra bawang putih.
Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Pangan dan Hortikultura Cianjur, Mamad Nano mengatakan, saat ini Cianjur ditargetkan menjadi salah satu sentra pertanian bawang putih di Jawa Barat.
Lahan seluas 127 hektar yang ditanami bawang putih tahun 2018 ditargetkan akan menghasilkan ratusan ton benih setiap panen dan ada penambahan lahan tanam seluas 500 hektar di tahun 2019.
"Kalau ada penambahan lahan, ketersediaan bibit bisa untuk 1.000 hektar. Dari satu hektar lahan nantinya dapat menghasilkan bawang putih 6-8 ton. Jika dihitung berdasarkan luas tanam hingga 2019," katanya.
Sehingga potensi produksi bawang putih di Cianjur ke depan dapat mencapai 5.000 ton bawang putih. Saat ini, Cianjur belum bisa memenuhi kebutuhan pasar lokal atau menyumbang kebutuhan nasional karena masih fokus pembenihan.
"Hingga 2021, Cianjur masih fokus memperbanyak benih untuk persiapan menuju swasembada bawang putih. Sejak tahun lalu hingga 2021 nanti hanya untuk perbanyakan benih, setelahnya baru fokus pada produksi," katanya.
Untuk saat ini, tambah dia, pemenuhan stok bawang putih lebih mengandalkan impor yang belum bisa memenuhi kebutuhan pasar, sehingga lonjakan harga tetap terjadi, termasuk di Cianjur.
"Kalau sudah swasembada pasti bisa dilakukan stabilisasi harga. Hingga saat ini, dari pusat lebih memilih impor karena pembiayaannya tidak begitu tinggi," katanya.
Baca Juga: 10 Kontainer Bawang Putih Asal China Masuk Jakarta
Kepala Bidang Perdagangan Diskoperindag Cianjur, Yana Kamaludin, mengatakan hingga hari pertama ramadan harga bawang putih melonjak di pasaran hingga Rp 80 ribu perkilogram dari harga normal Rp 20 ribu perkilogram.
"Kenaikan harga terjadi karena tingkat pemakaian tinggi, tidak ditunjang dengan ketersediaan stok yang sebanding, sehingga harga meroket," katanya.
Untuk menstabilkan harga bawang putih, perlu dilakukan operasi pasar, sehingga pihaknya akan berkoordinasi dengan Bulog dalam menggelar agenda tersebut. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Youth Economic Summit 2025: Ekonomi Hijau Perlu Diperkuat untuk Buka Investasi di Indonesia
-
Apa Itu Opsen Pajak? Begini Perhitungannya
-
Youth Economic Summit 2025: Peluang Industri Manufaktur Bisa Jadi Penggerak Motor Ekonomi Indonesia
-
Kapan Kenaikan Gaji Pensiunan PNS 2025 Cair? Ini Kata Kemenkeu dan Realitanya
-
Youth Economic Summit (2025) : Indonesia Diminta Hati-hati Kelola Utang
-
BRI Terus Berkomitmen Majukan UMKM Sebagai Pilar Ekonomi Nasional
-
Adakah Pinjaman Tanpa BI Checking? Jangan Mudah Tergiur, Cek Dulu Hal Penting Ini!
-
Youth Economic Summit 2025 : Indonesia Tangkap Peluang Pekerjaan Baru untuk Kurangi Penganggur
-
Youth Economic Summit 2025 Ungkap Strategi Prabowo Subianto Kurangi Kemiskinan di Indonesia
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal