Suara.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor di Indonesia mencapai 12,60 miliar dolar AS di bulan April 2019. Jumlah tersebut menurun 10,80 persen dibanding nilai ekspor di bulan Maret 2019.
Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan penurunan ekspor diketahui berasal dari ekspor non migas mencapai 11,86 miliar dolar AS turun 8,68 persen dibanding Maret 2019.
Nilai ekspor yang mengalami penurunan terbesar terjadi pada perhiasan sebesar 339,2 juta dolar AS atau 54,28 persen.
"Nilai ekspor kita pada april 2019 adalah sebesar 12.60 miliar dolar AS, Dibanding Maret 2019 berarti ada penurunan 10.80 persen," ujar Suhariyanto, Rabu (15/5/2019).
Menurut dia, untuk peningkatan nilai ekspor terbesar pada bulan April 2019 terjadi pada karet dan barang dari karet sebesar 72,4 juta dolar AS atau sekitar 15,10 persen.
Sedangkan nilai ekspor migas turun 34,95 persen terjadi karena minyak mentah dan gas menurun.
"Ini terjadi karena penurunan ekspor migas sebesar 34,95 persen dan juga ekspor non migas sebesar 8,68 persen. Nilai ekspor ini mengalami penurunan jika dibandingkan April 2018 lebih tajam 13,10 persen," ujarnya.
Untuk nilai ekspor non migas April 2019 terbesar dari negara China sebesar 2,04 miliar dolar AS, kedua Amerika Serikat 1,38 miliar dolar AS dan ketiga Jepang 1,05 miliar dolar AS.
Sedangkan provinsi dengan barang eskpor terbesar bulan Januari - April 2019 berasal dari Jawa Barat 9,69 miliar dolar AS, Jawa Timur 6,14 miliar dolar AS dan Kalimantan Timur 5,55 miliar dolar AS.
Baca Juga: Nilai Ekspor dari KB dan KITE Capai Rp 780,83 Triliun
"Jawa Timur biasanya perhiasan, Jawa Barat kendaraan bagian mesin dan peralatan listrik, jadi kita masih punya PR supaya provinsi lain bisa tingkatkan porsi ekspor," imbuh Suhariyanto.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Pertumbuhan Kredit Kuat dan DPK Meningkat, Fungsi Intermediasi Bank Mandiri Solid di Akhir Tahun
-
Saham-saham yang Cum Date 29 Desember, Siap Bagikan Dividen Jumbo
-
BRI Peduli Salurkan 5.000 Paket Sembako di Ciampea
-
Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
-
Harga Emas Diprediksi Makin Naik Tahun 2026, Faktor 'Perang' Jadi Kunci
-
La Suntu Tastio, UMKM Binaan BRI yang Angkat Tradisi Lewat Produk Tas Tenun
-
Pasca Akusisi, Emiten Properti Milik Pengusahan Indonesia Ini Bagikan Dividen
-
Harga Emas Kompak Meroket: Galeri24 dan UBS di Pegadaian Naik Signifikan!
-
Pabrik Chip Semikonduktor TSMC Ikut Terdampak Gempa Magnitudo 7 di Taiwan
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember