Suara.com - Kementerian Keuangan RI mengusulkan tarif bea materai dijadikan satu. Sebab, selama ini tarif bea materai dibedakan menjadi dua, yakni Rp 3000 dan Rp 6000.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, usulan tarif materai tersebut masuk dalam Rancangan Undang-undang (RUU) tentang Bea Cukai.
Dalam RUU tersebut, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengusulkan tarif bea materai sebesar Rp 10.000.
"Kami mengusulkan dalam RUU ini penyederhanaan tarif bea meterai hanya menjadi satu tarif yang tetap, yaitu Rp 10.000, dan dapat dilakukan penyesuaian dalam PP," ujarnya di ruang rapat Komisi XI DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (3/7/2019).
Menurut Sri Mulyani, penyatuan tarif bea materai ini diusulkan karena selama 19 tahun tarif bea materai belum pernah disesuaikan.
Terakhir kali, sebutnya, tarif bea materai dinaikkan pada tahun 2000 yaitu menjadi Rp 6.000 dan Rp 3.000.
"Dalam kurun waktu 17 tahun, PDB per capita Indonesia telah meningkat hampir 8 kali lipat menggunakan data BPS per kapita tahun 2000 adalah Rp 6,7 juta, sementara PDB perkapita tahun 2017 adalah Rp 51,9 juta," tutur dia.
Sri Mulyani menambahkan, usulan penyatuan tarif tersebut juga keberpihakan materai tersebut kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
"Dengan demikian, meskipun tarif bea meterai diusulkan dinaikkan, RUU bea meterai tersebut juga dirancang untuk menegaskan keberpihakkan pada kegiatan usaha mikro kecil dan menengah karena batasan nominal dinaikkan. Dan dibebaskan," ucap dia.
Berita Terkait
-
Doa Seorang Sahabat untuk Lagarde, Sri Mulyani: Good Luck!
-
Bahas Pencegahan Pencucian Uang, Menteri-menteri Jokowi Kumpul di Hotel Ini
-
Sri Mulyani Optimistis Aturan Tarif Cukai Plastik Rampung di 2019
-
Cairkan Rp 20 Triliun, Sri Mulyani: 99,9 Persen PNS Sudah Terima Gaji ke-13
-
Sri Mulyani Usul Terapkan Cukai Rp 200 untuk Setiap Lembar Kantong Plastik
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
Kemenhub 'Gandeng' TRON: Kebut Elektrifikasi Angkutan Umum, Targetkan Udara Bersih dan Bebas Emisi!
-
Harris Arthur Resmi Pimpin IADIH, Siap Lawan Mafia Hukum!
-
Fakta-fakta Demo Timor Leste: Tekanan Ekonomi, Terinspirasi Gerakan Warga Indonesia?
-
Alasan Eks Menteri Sebut DJP 'Berburu Pajak di Kebun Binatang': Masalah Administrasi Serius
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Spesifikasi E6900H dan Wheel Loader L980HEV SDLG Indonesia
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh