Suara.com - Komisi XI DPR RI menyetujui Destry Damayanti sebagai Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia. Destry merupakan calon tunggal yang bakal menduduki jabatan tersebut.
Anggota Komisi XI DPR RI Amir Uskara mengatakan, Destry dinilai memenuhi kriteria dan layak menggantikan Mirza Adityaswara.
"Seluruh fraksi setuju Destry menjadi DGS, aklamasi Bu Destry sebagai calon DGS," ujar Amir, Kamis (11/7/2019).
Amir menuturkan, hasil keputusan tersebut akan dibawa ke sidang paripurna dalam waktu dekat untuk disetujui dan selanjutnya disahkan Presiden Jokowi.
Amir menerangkan, tidak ada catatan dari para wakil rakyat yang menyertai persetujuan mereka untuk Desty. Sebab, profile Desty sudah memenuhi kompetensi.
Untuk diketahui, Calon Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti mempunyai 5 fokus strategi jika menjabat sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia.
Pertama, Destry akan mengoptimalkan bauran kebijakan yang bersifat akomodatif, bauran kebijakan moneter makroprudensial, dan kebijakan lainnya. Hal ini untuk menjaga likuiditas perbankan saat inflasi atau suku bunga sedang tinggi.
Kedua, lanjutnya, akan melakukan pendalaman sektor keuangan bukan hanya untuk mendukung terjadinya stabilitas ekonomi, tapi untuk mendukung pembiayaan pembangunan ekonomi dari terbatasnya sumber dana pemerintah dan domestik.
"Area ketiga itu pengembangan sistem pembayaran yang lancar aman efisien dan inklusif. Perkembangan ekonomi digital diikuti dengan perkembangan teknologi finansial berkembang pesat Tantangan untuk Perbankan Indonesia makin nyata karena sudah merambah ke berbagai layanan yang selama ini dilayani oleh perbankan," kata Destry di ruang rapat Komisi XI, Kompleks parlemen DPR RI, Senin (1/7/2019).
Baca Juga: Lima Jurus Destry Damayanti, Calon Tunggal Deputi Senior BI
Kemudian keempat, Destry juga akan mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah. Karena menurutnya, Indonesia bisa menjadi tuan ekonomi syariah dengan dukungan jumlah populasi muslim terbesar di dunia.
"Terakhir kelima, sinergi dengan pemerintah, OJK, DPR dan lembaga lainnya sinergi dengan lembaga dan otoritas lain sangat dibutuhkan karena permasalahan yang dihadapi semakin Kompleks.”
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
Terkini
-
Permintaan Naik, BI Prediksi Penjualan Eceran Kian Meningkat Akhir 2025
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Apa Itu Transaksi Reversal? Waspadai 5 Penyebab Tak Terduganya
-
Harga Emas Naik Berturut-turut: UBS dan Galeri Rp 2,4 Jutaan, Antam Belum Tersedia
-
Saham GOTO: Saham Diburu Asing, Kabar Terbaru Merger Grab, dan Isu Pergantian CEO
-
IHSG Bisa Menguat Lagi Hari Ini, 6 Saham Ini Bisa Jadi Rekomendasi
-
COO Danantara Minta Publik Tak Khawatir Redenominasi: Sudah Dipikirkan dengan Baik
-
146 SPBU Pertamina Sudah Ditambahkan Etanol 5 Persen, Segera Lanjut Jadi 10 Persen
-
Desa BRILiaN dari BRI Jadi Pilar Pemerataan Ekonomi Nasional
-
Kementerian ESDM Berhati-hati Tangani Tambang Emas Ilegal di Mandalika