Suara.com - Anggota III Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Achsanul Qosasi angkat bicara mengenai mundurnya Komisaris Independen PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Roy Maningkas.
Menurutnya, Roy Maningkas masih dibutuhkan untuk mengawasi proyek blast furnace atau pengolahan biji besi.
Dikutip dari akun Twitter pribadinya @AchsanulQosasi mengatakan, proyek blast furnace yang akan dioperasikan Krakatau Steel merupakan investasi gagal. Roy Maningkas memaparkan proyek tersebut hanya akan berjalan selama dua bulan saja.
"Blast furnace ini memang investasi gagal buatan MM Ceri dari China. Proses produksi terlalu panjang dan mahal dengan investasi 1 miliar dolar AS," tulisnya seperti dikutip Suara.com, Kamis (25/7/2019).
Achsanul membeberkan bahwa Krakatau Steel bisa mendapatkan keuntungan dari pabrik pengolahan baja lembaran panas (Hot Strit Mill/HMS). Oleh sebab itu ia meminta Roy Maningkas untuk tetap mengawasi pabrik tersebut.
"Sebenarnya Pak Roy jangan mundur, kita butuh jasanya untuk mengawasi HMS (Hot Strit Mill) yang bagus dan menguntungkan," tambahnya.
Sebelumnya, Roy Maningkas mengajukan surat permohonan pengunduran diri kepada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Roy menuturkan, surat pengunduran dirinya sudah disampaikan sejak 11 Juli 2019.
"Tanggal 11 Juli mengajukan permohonan pengunduran diri. Dibawa langsung ke deputi dan menteri yang waktu itu masih di New Zealand," ujar Roy di Kementerian BUMN, Selasa (23/7/2019).
Baca Juga: Kisruh Blast Furnace Krakatau Steel, Deputi KemenBUMN: Aku Nggak Ngerti
Adapun alasan Roy mundur dari jabatannya, karena Roy menilai proyek blast furnace yang akan dioperasikan Perseroan sudah menelan biaya Rp 10 triliun dari anggaran awal yang hanya Rp 7 triliun.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025