Suara.com - Sertifikat tanah tidak hanya sebatas sebuah buku hijau bukti kepemilikan tanah, tapi merupakan dokumen penting yang dapat mengubah hidup seseorang. Adalah Tri Edi Widiarto, perajin untir-untir asal Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, membagikan pengalamannya kepada 3.800 penerima sertifikat tanah hasil program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap, di GOR WR Supratman, Purworejo, Jateng, Kamis (29/8/2019).
Lelaki kelahiran Purworejo 53 tahun lalu ini memulai usahanya sejak 1997, setelah pulang dari Jakarta karena di-PHK. Di periode itu, Indonesia sedang dilanda krisis perekonomian yang membuat banyak perusahaan tumbang.
Bertahun-tahun, usaha untir-untir ini berjalan begitu saja. Dengan dibantu keluarga, bapak dua orang anak ini rata-rata hanya dapat mengolah 25 kilogram bahan baku per hari, itupun tidak rutin. Sampai awal 2015, ada petugas kantor pertanahan menawarkan program sertifikasi lintas sektor.
Sertifikat inilah yang merubah taraf hidupnya saat ini. Kredit pertamanya senilai Rp 10 juta dapat dikembalikan dengan lancar.
Saat ini, Tri Edi telah tiga kali menjaminkan sertifikatnya di bank. Dengan modal usaha tersebut, pabriknya berkembang pesat.
Saat ini, tenaga kerjanya telah mencapai 8 orang dan pemasarannya tidak terbatas di Purworejo saja, tapi sudah merambah ke kota-kota sekitar, seperti Kebumen dan Banjarnegara.
"Dengan usaha ini, alhamdulillah, saya sudah bisa kuliahkan anak, beli mobil dan beli sepetak dua petak tanah," ungkapnya malu-malu.
Kepada para penerima sertifikat, Tri Edi mengingatkan bahwa kredit bisa diambil jika merasa punya kemampuan. Jangan dilakukan sembarangan dan harus bekerja keras.
"Kunci dari usaha adalah semangat, tekun dan jujur," ujarnya.
Baca Juga: ATR/BPN Beri Pembinaan Monitoring Evaluasi Pendaftaran Tanah Sistematis
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Subdit Pengembangan dan Diseminasi Model Pemberdayaan, Ir. Hernawati, M.Si. menyampaikan, sertifikasi tanah yang diikuti oleh Tri Edi dan yang sertifikatnya dibagikan hari itu adalah bagian dari program besar Reforma Agraria, yang terdiri dari asset reform dan access reform.
"Aset Reform atau Legalisasi Aset adalah tugas kami, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN, sedangkan keberhasilan Akses Reform kami capai tidak sendirian. Kami bersinergi dengan rekan-rekan OPD di masing-masing wilayah," ujarnya.
Cerita Tri Edi mengingatkan kembali pada sebuah kutipan jawa "Jer Basuki Mawa Beyo", yang artinya meraih kemuliaan membutuhkan pengorbanan. Apabila ingin sejahtera, maka tidak hanya biaya saja yang dibutuhkan, namun juga kerja keras, kejujuran dan ketekunan.
Berita Terkait
-
Sofyan A. Djalil: SDM Masa Kini Perlu Fungsi Otak yang Optimal
-
ATR/BPN : 6.621 Lokasi di Indonesia Terindikasi Langgar Tata Ruang
-
Tingkatkan Revolusi Industri 4.0, ATR/BPN Fokus Siapkan SDM Berkualitas
-
Sofyan Djalil : 90 Persen Tanah di Ibu Kota Negara Baru adalah Milik Negara
-
Petani Garam di NTT Akhirnya Punya Sertifikat Tanah Milik Sendiri
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar
-
Bahlil akan Pangkas Produksi Nikel, Harga di Dunia Langsung Naik
-
Bahlil Ungkap Update Terkini Pemulihan Jaringan Listrik Aceh: 4 Kabupaten Pemadaman Bergilir
-
Aturan UMP Baru, 5 Provinsi Luar Jawa Jadi Kandidat Gaji Tertinggi
-
Zulkifli Zaini Jadi Komisaris Bank Mandiri, Ini Susunan Pengurus Baru
-
OJK Bentuk Direktorat Perbankan Digital Mulai Tahun 2026, Apa Tugasnya?
-
IWIP Gelontorkan Pendanaan Rp900 Juta untuk Korban Bencana di Sumatera
-
Danantara dan BP BUMN Turunkan 1.000 Relawan untuk Bencana Sumatra, Diawali dari Aceh