Suara.com - Proyek pembangunan fly over Cipendawa, Kota Bekasi, Jawa Barat terkendala pembebasan lahan. Saat ini, jalan layang yang di bangun dari anggaran bantuan Provinsi DKI Jakarta itu masih dalam proses pembayaran dan pemberkasan administrasi. Padahal, prosesnya sudah dimulai sejak 2018 kemarin.
Kepala Seksi Perencanaan dan Pengadaan Lahan Dinas Perumahan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Kota Bekasi Usman Sufirman menyampaikan, di sisi barat lokasi pembangunan tinggal dua bidang tanah yang belum dibebaskan. Sedangkan di sisi timur masih dalam proses pemberkasan administrasi.
"Di sisi barat ada sekutar 43 bidang tanah, sedangkan sisi timur ada sekitar 33 bidang tanah yang harus dibebaskan, total ada sekitar 76 bidang tanah," kata Usman, Minggu (1/9/2019).
Usman mengatakan, proses pembebasan lahan seluas 1 hektar bukan perkara mudah. Sebab, banyak pihak terlibat dalam hal ini. Adapun, beberapa kendala harus dihadapi, terutama dalam penguasaan lahan dan perubahan peta lahan. Usman menjelaskan, pihaknya banyak menemui di lapangan ada satu bidang dikuasai oleh tiga pemilik. Namun, mereka hanya memiliki satu alas kepemilikan.
"Misalnya hanya punya SHM (Sertifikat Hak Milik) nah itu belum dipecah, jadi panjang urusannya," kata dia.
Selain itu, perubahan peta bidang lahan serta belum adanya alas kepemilikan lantaran pemilik ikut dalam program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) dari pemerintah pusat pun juga banyak ditemukan di lapangan. Kebanyakan pemilik hanya memegang tanda daftar PTSLnya saja.
"Jadi alas haknya belum diambil di Kantor Pertanahan, hanya pegang bukti daftarnya saja. Ada juga pemilik yang berada di luar kota dan berangkat haji jadi kami harus tunggu dulu," jelas dia.
Adapun, biaya untuk pembebasan lahan 1 hektar lebih tersebut memakan biaya sekitar Rp 130 miliar. Pihaknya menargetkan pertengahan September pembebasan lahan sudah selesai.
"Sudah dari 2018 lalu pembebasan dimulai, pada 2018 ada sekitar 2.000 meter persegi lebih, pada 2019 kali ini ada sekitar 8.111 meter persegi," pungkasnya.
Baca Juga: Pembangunan UIII Depok, Pemerintah Bantu Penertiban Pembebasan Lahan
Sebagai informasi, proses pembangunan fly over Cipendawa terkendala pembebasan lahan. Proyek yang rencanannya rampung pada akhir 2019 progresnya saat ini baru 30 persen.
Kontributor : Mochamad Yacub Ardiansyah
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Merak Macet, Menhub: Itu Gara-gara Gelombang Tinggi, Harap Dipahami
-
Resi Gudang Jadi Senjata Putus Praktik Ijon, Petani Dinilai Bisa Naik Kelas
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
Target Harga Saham BBRI Jelang Akhir Tahun, Bagaimana Analisisnya?
-
Menkeu Purbaya Balas Ramalan Bank Dunia
-
Melihat Potensi Cuan Industri Ergonomi di Tengah Tren Kerja Hybrid Indonesia
-
Harga Pangan Kompak Turun, Cabai hingga Beras Sama-Sama Terkoreksi
-
Cara Gabung NPWP Suami-Istri di Coretax, Panduan Lengkap dan Mudah
-
Jelang Pergantian Tahun, Sektor ESDM Catatkan PNBP sebesar Rp228 Triliun
-
Laba Melejit 22 Persen, MBMA Makin Perkasa di Bisnis Nikel Terintegrasi