Suara.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, menghadiri menghadiri wisuda mahasiswa Universitas Pancasila, Jakarta Selatan.
Dalam acara tersebut, Basuki mengungkapkan, keputusan untuk membangun infrastruktur dalam pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla merupakan pilihan logis dan strategis, yang semata-mata untuk meningkatkan daya saing Indonesia sekaligus untuk mengejar ketertinggalan.
Apalagi Indonesia sempat mengalami krisis ekonomi yang berdampak pada penundaan, penghentian pembangunan, dan pemeliharan infrastruktur. Oleh karenanya sejak 2015, pemerintah mengalihkan belanja subsidi menjadi belanja produktif berupa pembangunan infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan.
Sejumlah proyek infrastruktur telah dirasakan dampaknya, salah satunya turut berkontribusi pada peningkatan daya saing Indonesia. Posisi daya saing Indonesia mengalami peningkatan dari posisi 61 pada 2013, menjadi 52 pada tahun 2018.
“Daya tahan Indonesia sangat tergantung pada ketangguhan infrastruktur yang kita miliki, di kota, di desa, di kawasan pedalaman, di kawasan perbatasan, serta pulau-pulau terluar dan terdepan. Daya tahan ini terbukti dengan bertahannya Indonesia dalam stagnasi ekonomi dunia lima tahun terakhir ini," ujarnya, Jakarta, Selasa (1/10/2019).
Namun demikian, dampak kebijakan pembangunan infrastruktur tidak serta merta dapat dirasakan dalam jangka pendek.
"Untuk itu kita banyak membangun infrastruktur di Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan kawasan perbatasan," ujarnya
Daya saing yang baik diperlukan untuk menarik investasi, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk meningkatkan produksi nasional dan membuka lapangan kerja yang akan mengurangi jumlah pengangguran.
“Infrastruktur yang kurang memadai akan membuat produk Indonesia sulit bersaing. Rendahnya konektivitas mengakibatkan biaya logistik kita lebih mahal daripada Malaysia, Singapura atau bahkan Filipina," ujarnya.
Baca Juga: Menteri PUPR Targetkan Tol JORR 2 Bisa Beroperasi Oktober 2019
“Untuk itu, kita perlu bekerja keras dan lebih cerdas lagi. Ekonomi kita belum efisien dan belanja infrastruktur belum memicu sektor ekonomi lain bergerak. Singkatnya kurang nendang. Infrastruktur kita perlukan sebagai pengungkit dan memberikan dampak terhadap transformasi dan pertumbuhan ekonomi nasional,” lanjutnya.
Berita Terkait
-
Tol Bandara Soekarno Hatta - Cilincing Rampung pada Maret 2020
-
KemenPUPR Serahkan Aset BMN Perumahan Senilai Rp 1,026 T
-
Kantor dan Mobil Dinas Kabid PUPR Kepri Digeledah, KPK Sita Dokumen
-
Ibu Kota yang Baru Ada di Kaltim, Begini Kira-kira Gambarannya...
-
Bangun Istana Negara Baru di Papua, Menteri PUPR Siapkan Dana Cadangan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
Siap-siap, Bank Mandiri Mau Bagikan Dividen Interim Rp 100 per Saham
-
UMKM Terdampak Banjir Sumatera Dapat Klaim Asuransi untuk Pemulihan Usaha
-
Harga Perak Sempat Melonjak Tajam, Hari Ini Koreksi Jelang Akhir Pekan
-
Danantara Bangun 15.000 Hunian Sementara untuk Korban Banjir Sumatera
-
Viral di Medsos, Purbaya Bantah Bantuan Bencana Sumatra dari Luar Negeri Kena Pajak
-
Indodax Setor Kewajiban Pajak Kripto, Mulai dari PPh hingga PPN Transaksi Digital
-
IHSG dan Rupiah Kompak Loyo Hari Ini
-
Program Belanja 2025 Tembus Transaksi Rp272 Triliun
-
Apa Itu Working Capital? Pahami Pengertian dan Pentingnya bagi Kesehatan Bisnis
-
Cara Cek PIP 2025 dari HP, Jangan Tunda Pastikan Status Penerima