Suara.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggagas pembuatan Gedung BUMN Center, peletakan batu pertama pun sudah dilakukan pada bulan Mei lalu oleh Menteri BUMN Rini Soemarno.
Gedung BUMN Center ini nantinya dikhususkan bagi para perusahaan BUMN, sehingga diharapkan koordinasi dan sinergi lintas BUMN akan lebih baik. Proyek senilai Rp 2 triliun akan dibangun selama kurun waktu 4 tahun atau diresmikan pada tahun 2024 nanti.
Namun ada pertanyaan lain terkait pembangunan Gedung BUMN Center ini. Bagaimana nasib gedung ini jika Ibu Kota pindah, sementara pemerintah menargetkan Ibu Kota baru akan pindah dalam waktu 5 sampai 10 tahun.
Menanggapi pertanyaan, ini Direktur Utama PT Pembangunan Pemerintah Tbk (PT PP) Lukman Hidayat mengatakan, tak masalah jika Ibu Kota pindah, lantaran Jakarta tetap akan menjadi kota bisnis.
"Jika Ibu Kota pindah tentunya tak jadi masalah, karena kan Jakarta jadi kota bisnis, tetap berbisnis di Jakarta, yang pindah kan Pemerintahannya saja," kata Lukman di Kementerian BUMN Jakarta, Kamis (3/10/2019).
Namun jika situasi kedepan berubah, Lukman mengatakan tentunya bakal ada persiapan yang dilakukan dalam menjalankan bisnis dalam pengelolaan gedung ini.
"Ya mungkin bisa disewakan dengan swasta, kita buat kan gedung perkantoran, karena letaknya sangat strategis di kawasan merah, ring 1 ini," katanya.
Untuk diketahui, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggandeng sejumlah BUMN untuk membangun kawasan terintegrasi dengan namanya Gedung BUMN Center, nantinya semua BUMN akan berkantor di wilayah dengan luas lahan hampir 4 hektar tersebut.
Proyek ini dikerjakan oleh PT PP bekerja sama dengan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk dan PT Danareksa (Persero).
Baca Juga: Utang Sriwijaya Air ke Banyak BUMN Capai Rp 2,46 Triliun, Berpotensi Macet
Lukman bilang nantinya kawasan BUMN Center terdiri dari Gedung Danareksa dan Gedung Telkom dan Gedung Garuda Indonesia, yang terintegrasi dengan Gedung Kementerian BUMN yang ada saat ini.
Pembangunan gedung tersebut dilakukan di atas lahan sekitar 9.300 m2 milik Danareksa dan 11.439 m2 milik Telkom dan 3.955 m2 lahan milik Garuda Indonesia.
Dia menuturkan, konsep design BUMN Center yaitu Burung Garuda. Kepak dua sayapnya merupakan Gedung kembar yang menyerupai sayap Garuda sebagai lambang Negara Indonesia serta Gedung Kementerian BUMN sebagai kepala dari burung garuda. Design BUMN Center ini direncanakan menjadi bangunan dengan kualitas grade A 27 lantai.
Pembangunan Gedung BUMN Center akan dimulai dengan dua tahap pengembangan, yaitu Pengembangan West Tower di atas tanah milik Danareksa dan dilanjutkan dengan East Tower di atas tanah milik Telkom.
Di atas lahan Garuda direncanakan bangunan Gedung Garuda Indonesia setinggi 14 lantai yang memiliki fungsi utama sebagai supportif. (Fadil)
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
Terkini
-
Rapel Gaji PNS dan PPPK Mulai Cair November? Cek Mekanismenya
-
637 Ambulans BRI Peduli Telah Hadir, Perkuat Ketahanan Layanan Kesehatan Nasional
-
MIND ID Perkuat Komitmen Transisi Energi Lewat Hilirisasi Bauksit
-
Mengapa Bunga Pindar jadi Sorotan KPPU?
-
Rekomendasi Tempat Beli Perak Batangan Terpercaya
-
Old Money Ilegal Disebut Ketar-ketir Jika Menkeu Purbaya Terapkan Kebijakan Redenominasi
-
Fintech Syariah Indonesia dan Malaysia Jalin Kolaborasi, Dorong Akses Pembiayaan Inklusif
-
Apakah STNK Bisa Digadaikan? Jangan Asal, Baca Dulu Panduan Lengkapnya
-
Cara Mudah Beli Obligasi Pemerintah, Pilihan Investasi Aman untuk Pemula
-
GOTO Masih Belum Kasih Bocoran Agenda RUPSLB, Benarkah Patrick Walujo Diganti?