Suara.com - PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) merevisi sejumlah target kinerja pada 2019 sejalan dengan adanya penundaan tender sejumlah proyek serta pelaksanaan pekerjaan yang telah didapatkan PTPP harus mundur.
Salah satunya target yang kena revisi adalah target kontrak baru dari yang sebelumnya sebesar Rp 50,3 triliun menjadi Rp 45 triliun.
"Dari Rp 50,3 triliun jadi Rp 45 triliun, kenapa revisi pertama karena ada proyek yang mundur, kedua banyak swasta yang harusnya sudah masuk tender tapi belum di tundalah, tahun ini cancel tahun depan mungkin sehingga target kontrak baru kita turun dari Rp 50 triliun ke Rp 45 triliun," kata Direktur Utama PTPP, Lukman Hidayat di Kementerian BUMN Jakarta, Kamis (3/10/2019).
Sampai dengan Oktober 2019, lanjut Lukman perolehan kontrak baru yang sudah diperoleh baru sekitar Rp 23 triliun yang berasal dari sejumlah proyek infrastruktur.
Beberapa proyek besar yang diraih antara lain, RDMP RU V Balikpapan Lanjutan di Kalimantan Timur sebesar Rp 5,88 triliun, Tol Indrapura-Kisaran di Sumatera sebesar Rp 3 triliun, Smelter Kolaka Tahap 1 dan 2 sebesar Rp 700 miliar.
PTPP juga memenangkan tender proyek pembangunan Pesantren Mualimin Yogya sebesar Rp 470 miliar, Pekerjaan Tambah Runway Soetta seksi 1 sebesar Rp 455,975 miliar, Kereta Api Makassar Pare-Pare sebesar Rp 450 miliar, Sapras SPBU Rest Area sebesar Rp 334 miliar, Landmark Telkom Universe sebesar Rp 292 miliar, RSUD Soreang sebesar Rp 269 miliar, dan pembangunan infrastruktur Tol Bakauheni sebesar Rp 235 miliar.
Sementara untuk perolehan laba, Lukman mengaku belum menghitungnya secara detail berapa perolehan laba yang di dapat emiten konstruksi tersebut.
"Kalau laba belum, nanti kita rapatkan dahulu dengan komisaris, Insya Allah akhir Oktober ini kita sampaikan," katanya. (Fadil)
Baca Juga: Ibu Kota Pindah, Gedung BUMN Center yang Baru Bakal Disewakan ke Swasta
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
-
Sudah di Indonesia, Jebolan Ajax Amsterdam Hilang dari Skuad
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
Terkini
-
Jadi Sekjen Kementerian ESDM, Bahlil Beri Tugas Ahmad Erani Yustika Percepat Hilirasi Energi
-
Mekaarprenuer PNM Tingkatkan Produksi Usaha & Dukung Kemandirian Ekonomi Perempuan
-
IHSG Dekati 8.000, Melawan Pelemahan Bursa Asia Jelang Putusan Suku Bunga The Fed
-
Waskita Karya Kembali Masuk Top 50 Emiten dalam The 16th IICD CG Award 2025
-
Rilis Aturan Baru, OJK Minta Bank Laporkan Keuangan Transparan
-
Bos Uniqlo Ramal Dunia Bakal Bangkrut, Ini Faktornya
-
Yu Menglong Diduga Bunuh Diri, Berapa Gaji Aktor China?
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Kucuran Dana Rp 200 Triliun Berpotensi Bikin Kredit Macet, OJK: Tidak Ada yang Dikorbankan
-
Menolak Digusur, Pria 42 Tahun Malah Bangun Rumah 10 Lantai