Suara.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menegaskan, warga nahdliyin tidak anti terhadap kehadiran konglomerat di Indonesia.
Said Aqil justru menyatakan mendukung konglomerat menaikkan perekonomian kelas menengah. Dia menambahkan, harusnya konglomerat dengan kelas menengah menjadi mitra yang bisa mendukung peningkatan ekonomi Indonesia.
"NU tidak anti-konglomerat, tidak. Tapi konglomerat harus angkat kelas menengah, jangan dijadikan jongos, jadikan mitra," ujarnya, dalam SDGs annual Conference 2019 di Hotel Fairmont Jakarta, Selasa (8/10/2019).
Kemudian, menurut Said Aqil, kelas menengah juga harus bisa mengangkat perekonomian kelas kecil. Salah satunya, dengan memberikan pekerjaan, sehingga mendapatkan penghasilan yang sesuai.
"Begitu juga kelas menengah harus mengangkat kelas kecil, jangan jadikan budak, kelas kecil harus membuka pekerjaan bagi buruh, petani. Jangan jadikan sapi perah," tutur dia.
Said Aqil menambahkan, Indonesia bisa menjadi negara dengan ekonomi terbesar. Karena, tambahnya, Indonesia punya kekayaan alam yang bisa dimanfaatkan.
"Kekayaan alam Indonesia cukup mensejahterahkan penduduk. Hanya sistem yang salah," kata dia.
Tag
Berita Terkait
-
Ketua PBNU: Sistemnya Salah, Indonesia Tertinggal dari Negara Tetangga
-
Naik Peringkat, Jokowi Kembali Masuk Top 50 Muslim Berpengaruh di Dunia
-
Rapat Pleno PBNU: Dakwah NU di Media Sosial Harus Terorganisir
-
Jokowi Akan Turun Tangan Ciptakan Konglomerat Baru dari Kalangan Muda
-
Bagian Ini Trailer "The Santri" Tidak Disukai Ernest Prakasa
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
INET Umumkan Rights Issue Jumbo Rp1,78 Triliun, Untuk Apa Saja Dananya?
-
Tukad Badung Bebas Sampah: BRI Gandeng Milenial Wujudkan Sungai Bersih Demi Masa Depan
-
Lowongan Kerja KAI Properti untuk 11 Posisi: Tersedia untuk Semua Jurusan
-
Cukai Tembakau Tidak Naik, Ini Daftar Saham yang Diprediksi Bakal Meroket!
-
BRI Peduli Salurkan Ambulance untuk Masyarakat Kuningan, Siap Layani Kebutuhan Darurat!
-
IHSG Cetak Rekor Pekan Ini, Investor Asing Banjiri Pasar Modal Indonesia
-
Cara Hemat Rp 10 Juta dalam 3 Bulan untuk Persiapan Bonus Natal dan Tahun Baru!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Beda Jenjang Karier Guru PNS dan PPPK, Apakah Sama-sama Bisa Naik Jabatan?