Suara.com - Presiden Jokowi meminta jajaran kabinet perekonomian mengantisipasi situasi global yang diprediksi sulit pada lima tahun ke depan.
Hal tersebut diungkapkan Jokowi dalam rapat terbatas pertama program dan kegiatan bidang perekonomian di kantornya, Rabu (30/10/2019).
"Ekonomi global dalam lima tahun ini dan perkiraan dari lembaga-lembaga internasional tahun depan akan menuju situasi yang lebih sulit. Bahkan banyak yang menyampaikan menuju resesi. Sebab itu, semua harus diantisipasi," ujar Jokowi.
Jokowi menuturkan, dirinya sudah berkali-kali menyampaikan sejumlah solusi untuk menghadapi turbulensi perekonomian global.
Pertama, kata dia, meningkatkan jumlah ekspor dan substitusi barang-barang impor. Kedua, memperkuat investasi.
Tak hanya itu, mantan Wali Kota Solo itu memerintahkan kepada Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Wamenlu Mahendra Siregar agar terus melakukan perjanjian perdagangan dengan negara lain.
"Sudah ada Indonesia-Australia CEPA Comprehensive Economic Partnership Agreement dan harus diteruskan ke negara lain. Paling penting harus diselesaikan akhir 2020," sambungnya.
Dalam ratas tampak hadir Wakil Presiden Maruf Amin, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menteri Koordinator Bidang PMK Muhadjir Effendy.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, juga hadir.
Baca Juga: Tumbuh 0,6 Persen, Ekonomi Singapura Selamat dari Resesi
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
Maganghub Kemnaker: Syarat, Jadwal Pendaftaran, Uang Saku dan Sektor Pekerjaan
-
Perusahaan Ini Sulap Lahan Bekas Tambang jadi Sumber Air Bersih
-
2 Hari 2 Kilang Minyak Besar Terbakar Hebat, Ini 5 Faktanya
-
IHSG Tutup Pekan di Zona Hijau: Saham Milik Grup Djarum Masuk Top Losers
-
Maganghub Kemnaker Dapat Gaji Rp 3.000.000 per Bulan? Ini Rinciannya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
Meski Banyak Kasus Keracunan, Luhut Mau MBG Jalan Terus
-
Pertamina Siapkan Kualitas SDM Pelopor Ketahanan Pangan dan Transisi Energi
-
Dituding Bahlil Salah Baca Data Subsidi LPG 3 Kg, Menkeu Purbaya: Mungkin Cara Lihatnya yang Beda