Suara.com - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil bertolak ke Korea dan Jepang untuk kunjungan kerja pada 4 hingga 9 November 2019. Ia menawarkan sejumlah peluang investasi, yang merupakan salah satu agenda utama dalam lawatan
Peluang-peluang ini disusun dalam buku Menu Investasi Jawa Barat yang dibagikan dalam setiap forum bersama mitra pemerintah atau kalangan pengusaha.
Hal yang sama dilakukan rombongan delegasi Jabar, yang dipimpin Ridwan dalam West Java Business Forum di Osaka, Jumat (8/11/2019).
Forum tersebut dihadiri para pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang Osaka dan pemerintah setempat, antara lain perusahaan Shoji Co,ltd, Obayashi Cooperations, Daiwa House Industri Co,ltd, Araya Industrial, Daiki Alumunium, hingga Jetro Osaka.
Emil, sapaan akrab Ridwanmengatakan Menu Investasi tersebut berisi proyek-proyek strategis Jabar, dengan total nilai investasi 59 juta dolar AS. Hal ini termuat peluang-peluang investasi mulai dari transportasi, pengelolaan air minum, pengelolaan sampah hingga pengembangan kawasan.
"Di bidang transportasi, kami membutuhkan jalan tol baru, jalur kereta api baru, kami butuh bandara baru, dan pelabuhan baru," katanya.
Di sektor energi, pihaknya tengah mendorong pengelolaan sampah yang bisa menghasilkan energi (waste to energy). Menurutnya, Jabar membutuhkan 4-5 proyek pengelolaan sampah, yang dibangun di sejumlah lokasi.
"Kami membutuhkan 4-5 proyek.Mudah-mudahan ada perusahaan Jepang yang tertarik, apapun bentuk teknologi waste to energy-nya. Kami harus memastikan, 50 juta penduduk masuk pada peradaban modern. Nilainya Rp 3-4 triliun, ini kami butuhkan sampai 5 lokasi," ujar Emil.
Sementara itu, Patimban-Kertajati-Cirebon (Rebana) juga menjadi menu dalam buku tebal tersebut. Kawasan yang berada di wilayah utara Jabar ini, menurutnya membutuhkan banyak investasi, mengingat pihaknya sudah mendesain Rebana menjadi kawasan futuristik ke depan.
Baca Juga: Ridwan Kamil Paparkan Sejumlah Inovasi Pemdaprov Jabar di Korea Selatan
Kawasan ini juga menjadi sangat potensial, mengingat dari sisi infrastruktur lengkap.
"Daerah ini memiliki keunggulan yang tidak dimiliki daerah lain di Indonesia. Ini wilayah dimana pelabuhan terbesar berdekatan dengan bandara terbesar. Pelabuhan (Patimban)-nya tengah dibangun dan dibiayai pemerintah Jepang, berdekatan dengan Bandara Kertajati yang sudah beroperasi. Tanahnya masih murah, upah buruh salah satu paling rendah di Jawa Barat," katanya pada para mitra bisnis yang hadir.
Investasi di kawasan ini bagi pengusaha Jepang, menurutnya akan menguntungkan. Ketersediaan konektifitas akan memudahkan proses pengiriman barang ekspor dan impor.
Selain itu, kebijakan pemerintah Indonesia yang akan memberikan diskon pajak besar bagi perusahaan manufaktur, yang membuka fasilitas vokasi bagi warga lokal adalah peluang yang langka.
"Jadi kalau nanti berinvestasi di Jawa Barat, ekspor kemana-mana akan mudah karena pelabuhannya didesain kelas dunia, yang dibangun kontraktor Jepang. Tahun depan ada kebijakan baru, jika Anda membawa manufaktur dan memberikan fasilitas vokasi untuk warga lokal, maka akan mendapat potongan pajak hingga 300 persen," kata Emil.
Sebagai daerah yang penghasil komoditas perkebunan, pihaknya juga membuka peluang para pengusaha Jepang untuk membangun industri hilir komoditas tersebut.
Berita Terkait
-
Penyuluh Kehutanan Dinilai Berperan Penting Jaga Kelestarian Hutan
-
Ini 3 Upaya Pemda Provinsi Jabar Kembangkan Sektor Pariwisata
-
Double Untung 10-10, Amnesti Pajak Kendaraan Bermotor di Jawa Barat
-
Plh Gubernur Jabar : Pemuda Hari Ini adalah Pemimpin Masa Depan
-
Gantikan Tri Soewandono, Nugroho Budi Wiryanto Jabat Pangdam III/Siliwangi
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025