Suara.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengunjungi Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS) Ayam KUB (Kampung Unggul Balitbangtan, Kementan) di Salatiga, Jawa Tengah, Selasa (19/11/2019). Syahrul menyatakan bangga, unit ini telah mampu menelurkan 500 wirausahawan mandiri dan mengentaskan kemiskinan di daerah sekitarnya.
"UPBS ini sudah menjalin kerja sama dengan institusi di Kabupaten Kudus untuk menumbuhkan 500 wirausaha mandiri, juga pengentasan kemiskinan, yang dimulai dari wilayah santri di Brebes," katanya.
Mentan mengatakan, ia memastikan keamanan semua produksi ayam sudah memiliki standar layak dan kualitas yang terjamin. Menurutnya, pakan lokal untuk petelur juga tidak menggunakan jagung sebagai langkah menekan impor.
"Di sini sudah memiliki inovasi pendukung seperti penggunaan pakan lokal fermentasi untuk pertumbuhan. Inovasi ini juga menekan biaya pakan Rp 1.100 per kilogram, dengan capaian bobot akhir 1,9 hingga 2,0 kilogram," ujar Mentan.
"Kemudian kita juga melakukan penanggulangan kemiskinan melalui Integrasi Ternak KRPL, produksi telur tetas, DOC dan produksi ayam kampung siap potong baik di kalangan kelompok Brebes, Semarang maupun Boyolali," tambahnya.
Menurut Syahrul, kapasitas dan potensi unit UPBS ini menampung 1500 ekor untuk kandang dewasa, kemudian 750 ekor untuk kandang grower dan 27.000 butir untuk mesin tetas sehingga mampu menghasilkan 12.000 perbulan untuk produksi DOC.
"Sebagai peta sebaran ayam, untuk jumlah distribusi mencapai 52.455 ekor, kemudian 8.568 ekor untuk diseminasi dan 34.575 ekor untuk swadaya. Jika ditotal jumlah semuanya mencapai 95.598 ekor," ujarnya bangga.
Unit di bawah BPTP Jawa Tengah ini juga terus melakukan bimbingan teknis, pelatihan, temu usaha, pameran dan pendampingan pada peternak ayam KUB yang mengambil DOC dari UPBS BPTP Jawa Tengah.
"Selain itu, kami fokus memonitoring serta mengevaluasi secara berkelanjutan," ujarnya.
Sebelumnya, Syahrul juga mengunjungi Instalasi Karantina Hewan atau rumah prosesing sarang walet. Dalam kunjungan ini, Mentan meninjau berbagai proses produksi walet hingga disiapkan menjadi produk ekspor.
Baca Juga: DPR Dukung Pengembangan Program Kementan dan Kostra Tani
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
-
Hore! Purbaya Resmi Bebaskan Pajak Bagi Pekerja Sektor Ini
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
Terkini
-
Penyeragaman Kemasan Dinilai Bisa Picu 'Perang' antara Rokok Legal dan Ilegal
-
Meroket 9,04 Persen, Laba Bersih BSI Tembus Rp 5,57 Triliun di Kuartal III-2025
-
Asabri Beri Kesempatan Gen Z Berkarir di Industri Dapen Lewat Program Magang Nasional
-
Menavigasi Revolusi Kendaraan Listrik ASEAN: Peran VinFast di Pasar Global Baru
-
Genjot Pemanfaatan EBT, RI Targetkan 60 Persen Listrik dari Sumber Terbarukan
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
-
Hore! Purbaya Resmi Bebaskan Pajak Bagi Pekerja Sektor Ini
-
Dicoret dari PSN, PIK 2 Buka Suara Soal Nasib Proyek Tropical Coastland
-
Mahasiswa UNP Antusias Kembangkan Skill melalui Digistar Telkom
-
Anak Menkeu Purbaya Sarankan Investasi Bitcoin untuk Hadapi Krisis Ekonomi 2027: Apa Kelebihannya?