Suara.com - Komisi V DPR RI dan Gubernur Bali, I Wayan Koster, mendatangi lokasi pengerjaan jalan pintas/shortcut (SC), di Bali, tepatnya SC 3 dan 4, Kamis (21/11/2019). Peninjauan tersebut juga dihadiri oleh Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Surabaya, Achmad Subki.
Ruas jalan batas kota Singaraja - Mengwitani berada di jalur tengah Pulau Bali yang menghubungkan Bali Utara dengan Bali Selatan. Jalur ini cukup padat dilalui kendaraan dan merupakan salah satu jalur wisata.
Pada kesempatan itu, Direktur Pembangunan Jalan Ditjen Bina Marga, Achmad Herry Marzuki meyakinkan Ketua Komisi V DPR, Lasarus dan Gubernur Bali bahwa seluruh pekerjaan yang tersisa akan tuntas akhir bulan depan.
"Untuk shortcut 4, pekerjaan tinggal sedikit lagi, khususnya pengecoran pada oprit jembatan untuk rigid pavement," jelasnya.
Tantangan yang dihadapi dalam pengerjaan SC 4,5 dan 6, menurut Herry adalah jarak yang sempit antara jalan yang dibangun dengan lereng di lapangan. Namun hal tersebut dapat diatasi Ditjen Bina Marga.
Pada kesempatan itu, I Wayan Koster menyemangati para pekerja di lapangan, agar pengerjaan yang tersisa dapat segera diselesaikan, sehingga jalan pintas batas kota Singaraja - Mengwitani sudah dapat dinikmati para wisatawan saat musim libur Natal dan tahun baru.
Pengendara yang melintas diharapkan mendapatkan kenyamanan yang lebih baik dan mereka mampu mempersingkat waktu tempuh.
Herry mengatakan, setelah keempat SC tersebut selesai, ia berencana melanjutkan pengerjaan jalan pintas lainnya pada ruas tersebut. Namun hal tersebut masih menunggu ketersediaan lahan yang dipersiapkan pemerintah provinsi Bali dan kesepakatan antara Menteri PUPR dan Gubernur Bali.
"Selanjutnya, kita ada rencana pengerjaan shortcut 7 A,B dan C, serta shorcut 8, namun masih menunggu lahan bebas. Jika lahan bebas seluruhnya, maka gubernur akan ketemu Menteri (PUPR) untuk membahas pembangunannya," sebutnya.
Baca Juga: Wamen PUPR Sebut Jokowi Komitmen Menyelesaikan Masalah di Papua
Setelah pengerjaan SC 7 dan 8, maka tahap selanjutnya, menurut Herry adalah pembangunan SC 9 dan 10.
Konstruksi SC tersisa tersebut direncanakan akan rampung pada akhir tahun 2021. Memang ada permintaan dari gubernur untuk percepatan agar rampung pada akhir 2020, namun hal tersebut masih menunggu arahan lebih lanjut Menteri PUPR.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Sepatu Skechers Diskon hingga 50% di Sports Station, Mulai Rp300 Ribuan!
- Cek Fakta: Jokowi Resmikan Bandara IMIP Morowali?
- Ramalan Shio Besok 29 November 2025, Siapa yang Paling Hoki di Akhir Pekan?
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Foot Locker
- 3 Rekomendasi Sepatu Lari Hoka Terbaik Diskon 70 Persen di Foot Locker
Pilihan
-
Penjarahan Beras di Gudang Bulog Sumut, Ini Alasan Mengejutkan dari Pengamat
-
Kids Dash BSB Night Run 2025 Jadi Ruang Ramah untuk Semua Anak: Kisah Zeeshan Bikin Terharu
-
Profil John Herdman, Pesaing Van Bronckhorst, Calon Pelatih Timnas Indonesia
-
Info A1! Orang Dekat Giovanni van Bronckhorst Bongkar Rumor Latih Timnas Indonesia
-
4 HP Snapdragon Paling Murah, Cocok untuk Daily Driver Terbaik Harga mulai Rp 2 Jutaan
Terkini
-
Lestarikan Budaya Lokal, Batik Siger Terus Berkembang Bersama Pemberdayaan Rumah BUMN BRI
-
Harga Bitcoin Turun ke Level 87.000 Dolar, Analisis Teknikal Didominasi Bearish
-
IHSG Perkasa di Awal Sesi Perdagangan 1 Desember, Bagaimana Proyeksinya
-
5 Kondisi Ini Bakal Pengaruhi Ekonomi Indonesia di Tahun 2026
-
Harga Emas Antam Lebih Mahal Rp 2.000, Hari Ini Jadi Rp 2.415.000 per Gram
-
Penjarahan Beras di Gudang Bulog Sumut, Ini Alasan Mengejutkan dari Pengamat
-
PLTU Lontar Mulai Manfaatkan Kecerdasan Buatan, Buat Apa?
-
Pertamina Janji All Out Kirim Pasokan BBM hingga LPG ke Bencana Sumatera
-
Industri Kimia-Farmasi-Tekstil Diproyeksi Tetap Jadi Penopang Manufaktur pada 2026
-
ESDM Ungkap Faktor-faktor Picu Banjir Bandang Hingga Longsor di Sumatera