Suara.com - Bali sebagai salah satu kawasan pariwisata utama Indonesia terus mengembangkan diri, termasuk penyediaan infrastruktur jalan dan jembatan sebagai penunjang konektivitas pulau tersebut.
Untuk meningkatkan mobilitas wisatawan dari arah selatan pulau menuju utara Bali, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang membangun jalan baru batas Kota Singaraja - Mengwitani.
Pengerjaan jalan pintas atau shortcut (SC) ruas yang berada di Kabupaten Tabanan dan Buleleng tersebut ditujukan sebagai solusi atas kondisi jalan eksisting, yang merupakan jalur wisata yang padat dengan geometri jalan yang berkelok-kelok dan tanjakan/turunan yang curam.
Menteri PUPR, Basuki Hadimulyono menilai, jalan yang ada saat ini banyak sekali tikungannya, sehingga menyebabkan kemacetan dan pengendara mabok perjalanan.
"Kementerian PUPR dan pemerintah provinsi, serta kabupaten sepakat untuk membuat shortcut. Ada 10 shortcut yang rencananya akan dibangun,” jelasnya.
Dari 10 SC yang akan dibangun tersebut, 4 diantaranya telah mulai dikerjakan Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementerian PUPR sejak tahun lalu. Konstruksi jalan pintas yang sedang dilakukan adalah SC 3 dan 4 yang berlokasi di Desa Batunya dan Desa Baturiti, Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan, serta SC 5 dan 6, di Desa Pegayaman, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Buleleng.
Direktur Pembangunan Jalan Ditjen Bina Marga, Achmad Herry Marzuki mengatakan, pihaknya menargetkan keempat SC tersebut dapat dirampung pada akhir Desember ini.
Dia menambahkan, khusus untuk SC 3, bahkan konstruksinya sudah selesai, dan SC 4 progresnya sudah di atas 85 persen, serta SC 5 dan 6, realisasi di lapangan sudah di atas 95 persen.
Pembangunan jalan SC 3 dilakukan sepanjang 480 meter, dengan alokasi anggaran Rp 12,1 miliar dan SC 4 dikerjakan untuk konstruksi jalan sepanjang 1.096 meter, dilengkapi dua jembatan, masing-masing 198 meter dan 287 meter, dengan dana pembangunan Rp 116,2 miliar.
Baca Juga: Komisi V Dorong Kemenhub dan PUPR Harus Bersinergi
Konstruksi SC 5 dan 6 dilakukan dengan anggaran tahun jamak 2018-2019 senilai Rp 140,6 miliar untuk pembangunan 1.740 meter dan jembatan 210 meter. Keberadaan SC 5 dan 6 akan memangkas jumlah kelokan yang semula 15 tikungan menjadi hanya 5 tikungan saja, serta memperbaiki tingkat kemiringan jalan yang awalnya 8-12 persen menjadi maksimal 6 derajat.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing