Gempuran bawang putih impor benar-benar sanggup mengubur dalam-dalam segala harapan petani. Tragisnya, generasi petani muda Tuwel seperti kehilangan harapan masa depan, hingga terjadilah eksodus urbanisasi ke kota untuk sekedar bertahan hidup. Menanam bawang putih berubah menjadi momok dan tabu bagi petani Tegal.
Kegelisahan petani dan masyarakat pada ketergantungan bawang putih impor menemukan momentumnya. Pada 2015, Bank Indonesia Kantor Cabang Tegal membuat lahan percobaan di Tuwel melalui pola klaster.
Nyaris tak ada petani yang mau terlibat dalam proyek tersebut, bahkan yang muncul adalah cibiran dari berbagai pihak. Namun, setelah melewati berbagai proses pendekatan dan pendampingan intensif, terbentuklah klaster bawang putih meski hanya 1 hingga 2 hektare.
Gayung bersambut, pada 2017, Kementerian Pertanian mengeluarkan kebijakan perluasan areal tanam dan produksi bawang putih nasional. Awalnya, Pemkab Tegal termasuk yang paling restriktif dengan kebijakan tersebut mengingat sejarah kelam yang pernah dialami petani setempat.
Pemerintah pusat sampai harus terjun langsung untuk melakukan pendekatan persuasif kepada petani dan pemerintah daerah Tegal agar mau menanam kembali bawang putih. Percobaan demi percobaan dilakukan Kementan bersama lembaga penelitian dan perguruan tinggi untuk meyakinkan bahwa Tegal memang potensial untuk pengembangan bawang putih.
Berita Terkait
-
Mentan SYL Lepas Ekspor Produk Peternakan ke Jepang dan Timor Leste
-
Musim Hujan Tiba, Kementan Lakukan Gerakan Tanam Jagung di Tulungagung
-
Kementan Bangun Kekuatan SDM Pertanian, Wujudkan Visi Indoneaia Maju
-
Menteri Pertanian Blusukan ke Pasar Tani Kementan
-
Pertanian Indonesia Dinilai Mulai Menunjukkan Perbaikan dan Berkualitas
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Untung Rugi Redenominasi Rupiah
-
54 SPBU Disanksi dan 3.500 Kendaraan Diblokir Pertamina Akibat Penyelewengan BBM
-
Harga Perak: Turun Tipis Dalam Sepekan, Harga Dunia Menguat
-
Gaji Pensiunan ASN, TNI Dan Polri Taspen Naik Tahun 2025: Cek Faktanya
-
AADI Tebar Dividen Interim Rp4,17 Triliun, Potensi Rp 536 per Saham: Cek Jadwalnya
-
Mengapresiasi Inovasi: Energi Penggerak Menuju Indonesia Emas 2045
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
Harga Emas Stabil di US$ 4.000, Apakah Bisa Tembus Level US$ 5.000?
-
Prediksi Bitcoin: Ada Proyeksi Anjlok US$ 56.000, Analis Yakin Sudah Capai Harga Bottom
-
Bocoran 13 IPO Saham Terbaru, Mayoritas Perusahaan Besar Sektor Energi