Suara.com - Bank Indonesia (BI) diminta memiliki sebuah kebijakan atau instrumen yang sifatnya memaksa untuk para industri perbankan agar bisa sejalan dengan kebijakan penurunan suku bunga BI 7 Days Repo Rate yang kini levelnya sudah di 5 persen.
Hal tersebut dikatakan Anggota Komisi XI DPR RI Sarmudji saat rapat kerja bersama dengan Bank Indonesia (BI), Senin (27/1/2020).
Pasalnya kata Sarmudji dikala, BI telah menurunkan suku bunga acuannya tetapi para pihak perbankan sangat lama sekali menurunkan suku bunga kreditnya.
"Kalau suku bunga BI turun menyesuaikan, tetapi kenapa para perbankan sangat lama sekali menurunkan suku bunga kreditnya," kata Sarmudji.
Sarmudji pun terheran-heran dengan situasi ini, karena kata Politisi Golkar ini disaat BI menaikkan suku bunga acuannya pihak perbankan sangat cepat sekali menaikkan suku bunga kreditnya.
"Tetapi kenapa ketika BI menaikkan suku bunganya, pihak perbankan pun sangat cepat merespon dengan menaikkan suku bunganya," tanya Sarmudji.
Untuk itu kata dia, BI diminta memiliki kebijakan yang sifatnya memaksa kepada para perbankan untuk bisa lebih cepat menyesuaikan penurunan suku acuan BI.
"Tentu saya harapkan BI memiliki instrumen yang sifatnya memaksa perbankan untuk bisa lebih cepat menyesuaikan penurunan suku bunga, karena transisi penurunan ini berlangsung terlalu lama," kata dia.
Seperti diketahui, sepanjang tahun lalu BI sudah melakukan relaksasi kebijakan moneter dengan melakukan pemotongan suku bunga acuan sebanyak 100 bps menjadi 5 persen.
Baca Juga: BI Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 5 Persen
Tak sampai disana, BI juga dua kali menurunkan Giro Wajib Minimum, dimana terakhir kalinya BI memangkas sebanyak 50 bps.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Kilang Balikpapan Diresmikan 17 Desember, Bahlil Janji Swasembada Energi di 2026
-
Harga Bitcoin Anjlok ke 82.000 Dolar AS, CEO Binance: Tenang, Hanya Taking Profit Biasa
-
6 Fakta Uang Rampasan KPK Dipajang: Ratusan Miliar, Pinjaman Bank?
-
Cara Membuat QRIS untuk UMKM, Ini Syarat yang Harus Dipersiapkan
-
Alasan Menteri Maruarar Sirait Minta SLIK OJK Dihapus atau Pemutihan Pinjol
-
Pesan Bahlil untuk Shell dan Vivo: Walaupun Tidak Menjual Bensin, Kebutuhan Rakyat Tersedia
-
BRI Peduli Sumbang Mobil Operasional Demi Peningkatan Mutu Pendidikan
-
Akui Ada Pengajuan Izin Bursa Kripto Baru, OJK: Prosesnya Masih Panjang
-
Saham AS Jeblok, Bitcoin Anjlok ke Level Terendah 7 Bulan!
-
Baru 3,18 Juta Akun Terdaftar, Kemenkeu Wajibkan ASN-TNI-Polri Aktivasi Coretax 31 Desember