Suara.com - Para petinggi Bank Indonesia (BI) hari ini menggelar Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin (27/1/2020) untuk melaporkan kinerja selama tahun 2019 dan juga outlook perekonomian tahun 2020.
Dalam rapat tersebut Gubernur BI Perry Warjiyo lagi-lagi mengatakan bahwa kondisi ekonomi global masih tidak begitu bersahabat bagi negara-negara di dunia, akibatnya sejumlah indikator ekonomi seperti target pertumbuhan ekonomi banyak yang tidak tercapai, termasuk di Indonesia.
"Saat ini kondisi ekonomi global makin tidak ramah. Banyak yang mencirikan anti-globalisasi. Sejumlah tantangan perlu kita cermati," kata Perry dalam rapat tersebut.
Salah satu faktor makin tidak ramahnya kondisi ekonomi global adalah soal perang dagang yang cukup kencang mengguncang kondisi ekonomi global.
Akibat hal ini kata Perry adalah soal pertumbuhan ekonomi dunia yang harus kena getahnya, pertumbuhan ekonomi global kata dia turun drastis.
"Pertumbuhan ekonomi dunia turun drastis hanya jadi 2,95 persen dari 3,6 persen," katanya.
"Perang dagang memberi dampak buruk di banyak negara, diperburuk dengan risiko geopolitik silih berganti," tambahnya.
Meski terombang ambing kondisi saat ini, Perry tetap bangga dengan kondisi ekonomi di tanah air. Pasalnya kata dia ekonomi Indonesia masih tumbuh stabil diangka 5 persen.
"Stimulus BI dan pemerintah dapat mempertahankan ekonomi di 5,1 persen dan akan meningkat 5,1-5,5 persen pada 2020 terutama ditopang permintaan domestik dan investasi bangunan," katanya.
Baca Juga: Uang Rusak Akibat Terendam Banjir, Tukarkan ke Bank Indonesia
Sementara, ketahanan eksternal juga terjaga. Di mana defisit transaksi berjalan juga terjaga di angka 2,7 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
6 Fakta Uang Rampasan KPK Dipajang: Ratusan Miliar, Pinjaman Bank?
-
Cara Membuat QRIS untuk UMKM, Ini Syarat yang Harus Dipersiapkan
-
Alasan Menteri Maruarar Sirait Minta SLIK OJK Dihapus atau Pemutihan Pinjol
-
Pesan Bahlil untuk Shell dan Vivo: Walaupun Tidak Menjual Bensin, Kebutuhan Rakyat Tersedia
-
BRI Peduli Sumbang Mobil Operasional Demi Peningkatan Mutu Pendidikan
-
Akui Ada Pengajuan Izin Bursa Kripto Baru, OJK: Prosesnya Masih Panjang
-
Saham AS Jeblok, Bitcoin Anjlok ke Level Terendah 7 Bulan!
-
Baru 3,18 Juta Akun Terdaftar, Kemenkeu Wajibkan ASN-TNI-Polri Aktivasi Coretax 31 Desember
-
BUMN-Swasta Mulai Kolaborasi Perkuat Sistem Logistik Nasional
-
IHSG Lesu Imbas Sentimen Global, Apa Saja Saham yang Top Gainers Hari Ini