Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan saat ini sudah banyak negara di dunia mulai kehabisan amunisi dalam membendung pelemahan ekonomi global dalam rentang waktu 10 tahun terakhir.
"Sekarang satu dekade terakhir banyak negara yang tanda kutip kekurangan atau kehabisan amunisi, strategi untuk hadapi pelemahan ekonomi tersebut," kata Sri Mulyani dalam acara Mandiri Investment Forum (MIF) 2020 di Jakarta, Rabu (5/2/2020).
Dalam rentang 10 tahun terakhir ini, menurut Sri Mulyani tahun 2019 merupakan tahun yang paling berat, menurut dia pelemahan ekonomi global sudah berada dipuncaknya, tetapi pelemahan ekonomi global berpotensi kembali terjadi pada tahun ini.
"2019 catatkan pertumbuhan ekonomi terlemah terutama trade (perdagangan) dan saya yakin yang hadir di forum ini ikuti perkembangan global, tahun lalu 2019 pasti tahu banyak negara di dunia yang menerapkan kebijakan untuk menghadapi perlemahan ekonomi global dan perbaiki ekonomi mereka sendiri," kata Sri Mulyani.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menilai, ketidakpastian global masih akan terjadi pada tahun ini dan memberikan dampak terhadap ekonomi Indonesia.
Tapi, berkaca pada kondisi 2018 dan 2019, ia memprediksi ekonomi domestik masih dapat menjaga momentum pertumbuhan di kisaran 5 persen di tengah guncangan faktor eksternal.
"RI ini adalah anomali dari gambaran global karena pertumbuhan ekonomi kita catatkan angka 5 persen karena ini hal historis bagi pertumbuhan ekonomi RI sendiri dan salah satu pendukung adalah adanya domestic demand," paparnya.
"RI berhasil pertahankan pertumbuhan ekonomi melalui penerapan kebijakan dan instrumen kebijakan yang diterapkan dengan baik," tambahnya.
Baca Juga: Janji Kampanye Jokowi Bikin Sri Mulyani Mules, Sandiaga: Itu Bosnya Loh
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Pakar Ingatkan Risiko Harga Emas, Saham, hingga Kripto Anjlok Tahun Depan!
-
DPR Tegaskan RUU P2SK Penting untuk Mengatur Tata Kelola Perdagangan Aset Kripto
-
Mengapa Rupiah Loyo di 2025?
-
Dukungan LPDB Perkuat Layanan Koperasi Jasa Keselamatan Radiasi dan Lingkungan
-
LPDB Koperasi Dukung Koperasi Kelola Tambang, Dorong Keadilan Ekonomi bagi Penambang Rakyat
-
Profil Agustina Wilujeng: Punya Kekayaan Miliaran, Namanya Muncul di Kasus Chromebook
-
RUPSLB BRI 2025 Sahkan RKAP 2026 dan Perubahan Anggaran Dasar
-
Pemerintah Jamin UMP Tak Bakal Turun Meski Ekonomi Daerah Loyo
-
Mengapa Perusahaan Rela Dijual ke Publik? Memahami Gegap Gempita Hajatan IPO
-
KEK Mandalika Kembali Dikembangkan, Mau Bangun Marina