Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku pernah merasakan 'mules-mules' saat mendengar janji-janji kampanye yang diutarakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat Pemilihan Presiden 2019.
Terkait hal itu, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno menyebut seandainya dirinya menjadi Sri Mulyani pasti tidak akan menyampaikan hal tersebut.
Dia menilai sikap yang ditujukan Sri Mulyani itu hanya akan membuat situasi menjadi kisruh.
"Membangun narasi bahwa sakit perut karena janji-janji yang diucapkan presiden itu pasti enggak akan saya lakukan," kata Sandiaga di acara peluncuran buku #KamiOposisi di Gedung KK, Kompleks Parlemen, Selasa (4/2/2020).
"Karena ini menambah ya kalau saya bilang menambah kekisruhan di segi narasi inti daripada apa yang pemerintah ingin capai. Itu bosnya loh yang ngomong," sambungnya.
Diketahui, Sri Mulai sempat mengaku sakit perut karena mendengar salah satu janji kampanye Jokowi, yakni program kartu prakerja. Program itu dibuat untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat yang belum bekerja atau masih menganggur.
Sakit perut yang dikatakan Sri karena terkait dengan anggaran yang harus digelontorkan untuk menjalanlan program kartu pra kerja tersebut.
Menurutnya, kalau Jokowi sudah terpilih dapat diartikan kalau janji itu menjadi sebuah utang pemerintah untuk segera dibayar lunas bagi masyarakat. Kalau memang anggaran negara terbatas, Sandiaga menuturkan kalau Sri selaku bendahara negara bisa memilah mana program yang menjadi prioritas.
"Nah tapi kan kami tahu bahwa kemampuan keuangan kami terbatas. Jadi harus ada yang skala prioritas ada yang enggak," kata dia.
Baca Juga: China Sibuk Urus Virus Corona, Jokowi Incar Pasar-pasar Ekspor RRT
Berita Terkait
-
Cari Penggantinya, Sandiaga Usul Buat Sesi Debat Terbuka untuk Cawagub DKI
-
Sandiaga ke Emak-emak: Jadi Oposisi Harus Smart Beri Masukan
-
Jokowi soal Virus Corona: Seluruh Rakyat di Mana pun Berada Jangan Panik
-
Sandiaga Sebut Pembangunan Infrastruktur Belum Tambah Lapangan Pekerjaan
-
Sandiaga Uno Pastikan Tak Ada Dualisme Diantara PB Esports dan IESPA
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar