Suara.com - Mantan Menteri Keuangan Johannes Baptista Sumarlin atau JB Sumarlin meninggal dunia. Meninggalnya Menteri Keuangan era Presiden Soeharto itu dikabarkan oleh keluarga melalui pesan berantainya.
"Telah berpulang ke rumah Bapa di Surga, Ayah / Eyang / Saudara kami Prof Dr JB Sumarlin, pada hari Kamis, 6 Februari 2020, Pukul 14:15 di RS Carolus, Jakarta," isi pesan berantai dari keluarga JB Sumarlin.
Terkait meninggalnya JS Sumarlin, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memiliki kenangan tersendiri terhadap mendiang JB Sumarlin yang rela menyamar sebagai petugas rumah sakit demi mengungkap praktik korupsi.
"Beliau bahkan tidak segan menyamar sebagai pegawai RS Cipto Mangunkusomo dalam rangka membongkar praktik korupsi yang ada dan untuk mencari tahu sendiri siapa saja pelakunya," kata Sri Mulyani dalam sambutan upacara serah terima jenazah JB Sumarlin di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (10/2/2020).
Sri Mulyani menuturkan peristiwa itu terjadi pada tahun 1974 ketika JB Sumarlin menjabat Menteri Negara Penertiban Aparatur Negara pada periode 1973-1983.
Saat itu, lanjut dia, almarhum bekerja sama dengan Menkeu Ali Wardhana membongkar praktik pungutan liar yang dilakukan oleh oknum di lingkungan Kemenkeu.
"Korupsi merupakan musuh bersama dan harus kita lawan dan ini adalah salah satu bukti integritas JB Sumarlin dalam perbuatan nyata, dari dulu hingga sekarang, pelayanan masih sangat relevan," ucap Sri Mulyani.
Tak hanya meneladani nilai integritas almarhum, lanjut dia, JB Sumarlin juga menjadi contoh dalam upaya menstabilkan ekonomi Indonesia saat itu melalui gebrakan-gebrakan untuk mendorong pertumbuhan.
Saat itu, kata Sri Mulyani, ekonom senior itu menjabat sebagai Kepala Bappenas 1983-1988, dan sekaligus ditunjuk sebagai menteri keuangan. Kondisi perekonomian RI pada masa itu sedang mengalami kesulitan dengan harga minyak yang tinggi.
Baca Juga: Skandal Korupsi Garuda, KPK Didukung Internasional
Melalui gebrakan Sumarlin I, almarhum memetakan kebijakan moneter karena kenaikan harga minyak dari 14 dolar AS per barel menjadi 37 dolar AS per barel.
"Gebrakan Sumarlin I dalam memetakan moneter berhasil menstabilkan ekonomi Indonesia dan tetap mendorong pertumbuhan ekonomi bahkan melebihi target tahun 1988," kata Sri Mulyani.
JB Sumarlin yang menjadi menteri keuangan ke-17 periode tahun 1988-1993, lanjut dia, juga berhasil mengelola keuangan negara ketika harga minyak mengalami penurunan drastis.
"Beliau berani mengeluarkan berbagai paket kebijakan yang tidak untuk menderegulasi dan meningkatkan potensi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Ini yang dikenal sebagai Gebrakan Sumarlin II yang mau turut menahan inflasi dan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi," ucap Sri Mulyani.
JB Sumarlin yang juga mantan anggota TNI dan anggota PMI itu meninggal dunia dalam usia 87 tahun di Rumah Sakit Carolus pada Kamis (6/02).
Jenazah JB Sumarlin kemudian dimakamkan di San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat dalam upacara militer. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
Terkini
-
Diaspora Prihatin! Warga Negara di Luar Negeri Desak Pemerintah Perbaiki Demokrasi
-
Bukan Cuma Slogan! UMKM Terbukti 'Penyelamat' Ekonomi RI
-
Bos BJBR Turun Gunung Layani Nasabah
-
Katanya Ekonomi Tumbuh 5,12 Persen, Kok BI Pakai Skema saat Covid-19 demi Biayai Program Pemerintah?
-
Ambang Batas Penghasilan Tak Kena Pajak Perlu Dinaikkan, Obati Daya Beli Menurun
-
Saldo DANA Kaget: Tersedia 3 Link, Berkesempatan dapat Rp249 Ribu Akhir Pekan Ini!
-
Sesalkan Penjarahan ke Rumah Sri Mulyani, Celios: Pengawalan Rumah Menkeu Harusnya Setara Wapres
-
Asosiasi Logistik Mengeluhkan Tarif Tol JTCC Terlalu Mahal
-
6 Tips Menanam Stroberi di Dalam Rumah, Hasil Buah Tetap Manis dan Segar
-
Tanaman Sukulen di Rumah Lesu atau Mati? Kenali 5 Kesalahan Umum Merawat Tanaman Ini