Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan rupiah pada awal pekan ini bakal kembali melemah terhadap dolar AS.
Dari pengamatannya, virus corona masih menjadi kekhawatiran pasar. Apalagi, pasar meragukan data yang diumumkan oleh pemerintah China.
Untuk diketahui, hari Minggu kemarin, China melaporkan penambahan jumlah kasus dan kematian baru akibat virus corona yang jumlahnya sama dengan mendekati kenaikan sebelumnya dengan metode baru.
Kekhawatiran ini masih bisa menekan turun aset berisiko hari ini termasuk rupiah.
Kendati begitu, imbal bagi hasil obligasi AS tenor 10 tahun kembali turun ke kisaran 1,58 persen yang bisa menahan pelemahan rupiah terhadap dollar AS dan mungkin bisa mendorong penguatan rupiah terhadap dolar AS.
"Rupiah hari ini dengan bergerak di kisaran Rp 13.670 - Rp 13.720," kata Aris dalam riset hariannya, Senin (17/2/2020).
Berdasarkan data Bloomberg pergerakan rupiah pada Jumat pekan kemarin (14/2/2020) lalu berada di level Rp 13.678 per dolar. Level itu menguat dibanding pergerakan Kamis sebelumnya di level Rp 13.693 per dolar AS.
Sementara, Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Jumat pekan kemarin berada di level Rp 13.707 per dolar AS. Posisi itu melemah dibandingkan pada Kamis sebelumnya yang di level Rp 13.679 per dolar AS.
Baca Juga: Virus Corona Masih Jadi Penyebab Loyonya Rupiah Melawan Dolar AS
Berita Terkait
-
Virus Corona Masih Jadi Penyebab Loyonya Rupiah Melawan Dolar AS
-
Penyebaran Virus Corona Meluas, Rupiah Ikut Keok Lawan Dolar AS
-
Vaksin Virus Corona Ditemukan, Mata Uang RI Ikut Terapresiasi
-
Virus Corona Terus Menyebar, Rupiah Makin Loyo Lawan Dolar AS
-
Nilai Tukar Rupiah Menguat, Alhamdulillah Ongkos Haji Tahun 2020 Tak Naik
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
PLN Jamin Ketersediaan SPKLU demi Kenyamanan Pengguna Kendaraan Listrik Sepanjang Nataru
-
Kapitalisasi DRX Token Tembus Rp2,4 Triliun, Proyek Kripto Lokal Siap Go Global
-
Saham Emiten Keluarga Bakrie Mulai Bangkit dari Kubur
-
Eks Tim Mawar Untung Budiharto Kini Bos Baru Antam
-
Sempat Rusak Karena Banjir, Jasa Marga Jamin Tol Trans Sumatera Tetap Beroperasi
-
Banyak Materai Palsu di E-Commerce, Pos Indonesia Lakukah Hal Ini
-
Mendag Dorong Pembentukan Indonesia Belarus Business Council
-
Tekanan Jual Dorong IHSG Merosot ke Level 8.649 Hari Ini
-
Bank Mega Syariah Luncurkan Program untuk Tingkatkan Frekuensi Transaksi
-
Pertemuan Tertutup, Prabowo dan Dasco Susun Strategi Amankan Ekonomi 2025 dan Pulihkan Sumatera