Suara.com - Pemerintah terus berupaya untuk terus mereduksi dampak negatif merebaknya virus corona atau Covid-19 terhadap roda perekonomian nasional. Salah satu yang dijaga adalah soal daya beli masyarakat agar tetap terjaga, terutama daya beli masyarakat agar kelangsungan usaha tetap ada.
"Bagaimana kita menjaga kelangsungan usaha dan mengurangi PHK untuk meningkatkan daya beli kita," kata Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono dalam konferensi pers video teleconference di Jakarta, Kamis (26/3/2020).
Menurut Susiwijono setidaknya ada 3 cara agar daya beli masyarakat ini tetap baik. Yang pertama adalah pemberian stimulus kepada rumah tangga termiskin yang jumlahnya kira-kira sekitar 29,3 juta orang.
"Ini akan kita alokasikan dalam bentuk dalam beberapa hari ini kita sudah diskusi dengan Menteri Sosial dari 29,3 juta 40 persen rumah tangga termiskin tadi yang sudah ada datanya yang ada di Kemensos adalah yang terkait dengan penerima BNPT pangan non tunai atau kita terima sebagai program sembako itu ada 15,2 juta rumah tangga," katanya.
Kemudian kedua adalah pemberian stimulus dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada kelompok komunitas terdampak seperti komunitas pedagang pasar dan para pekerja ojek online terutama bagi mereka yang daerahnya berdampak paling besar dari Covid-19, seperti DKI Jakarta dan sekitarnya.
"Karena itu kami menyiapkan bentuk bantuan sosial untuk meningkatkan daya beli kelompok yaitu yang pertama pasti para pekerja sektor informal sektor informal berarti adalah pedagang pasar dan sebagainya datangnya dari mana Kami mencoba koordinasi dengan pemerintah daerah terutama Pemda DKI, berapa jumlahnya," ujar Susiwijono.
"Kami minta data dari go-jek sudah minta data dari grab dan juga sebenarnya beberapa yang terkait dengan transportasi online yang lainnya demikian juga para pekerja harian yang ada di mall pusat-pusat perbelanjaan Kami sedang bekerja sama dengan beberapa asosiasi pengusaha pusat belanja Indonesia kita akan lihat data para pekerja informal harian untuk mendapatkan bantuan langsung tunai dalam rangka meningkatkan daya beli itu," imbuh dia.
Berita Terkait
-
Ungkap Skenario Terburuk, Pangdam Jaya: Ada 8 Ribu Warga Positif di Jakarta
-
Bagi Pedro, Bicara Kontrak Tak Lagi Penting di Tengah Pandemi Corona
-
Terima 1.000 Alat, Pemkab Bekasi Gelar Rapid Tes Corona dari Rumah ke Rumah
-
Wabah Corona, Satu Warga Kebumen Meninggal, Tiga Warga Purbalingga Positif
-
Cegah Penularan Corona, Pelayanan SIM di Daan Mogot dan Mal Tutup Sementara
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
Terkini
-
Aqua Diduga Gunakan Air Sumur, BPKN Akan Investigasi ke Pabrik
-
Laba Bersih PTRO Naik 141 Persen, Tapi Beban Bunga dan Keuangan Juga Ikut Meroket!
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Bobby dan Dedi Mulyadi: Data BI Akurat, Cek Lagi Dana Triliunan di Bank
-
Nelayan Pandeglang dan Cirebon Akui Surkom Permudah Akses BBM Subsidi
-
Menteri Keuangan Ditolak Masuk Istana karena Pakai Mobil Kijang Tua
-
Harga Emas Antam Buat Investor Panas Dingin
-
Harga Emas Galeri 24 Hari Ini: Turun Jauh Dibandingkan Kemarin, Jadi Rp 2,4 Jutaan
-
Rupiah Dibuka Keok Lawan Dolar AS, Sudah Sentuh Level Rp 16.638
-
Genjot Ekonomi Inklusif, BPD Bisa Jadi Motor Pengentasan Kemiskinan
-
Harga Emas Antam Tergelincir Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.321.000 per Gram