Suara.com - Meski pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini bisa di atas 2 persen, namun Ekonom Senior Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri meramal pertumbuhan Ekonomi Indonesia hanya 0,5 persen di tengah-tengah pandemi Virus Corona atau Covid-19.
Pernyataan tersebut disampaikan Faisal dalam diskusi virtual bertajuk 'Ongkos Ekonomi Hadapi Krisis Covid-19' di Jakarta, Jumat (24/4/2020).
"Ekonomi Indonesia tumbuh 0,5 persen optimisnya dan pesimisnya minus 0,2-0,25 persen," kata Faisal.
Angka pertumbuhan tersebut, kata Faisal, sangat layak untuk diramal. Lantaran, kata dia, hingga saat ini pemerintah dinilai tidak memiliki kemampuan untuk mem-backup ekonomi secara nasional.
"Kita juga enggak punya kemampuan untuk mem-backup ekonomi kita. Kita enggak punya kemewahan seperti Amerika," kata Faisal.
Atas ketidakpastian itu pun membuat ongkos penanganan pandemi Covid-19 semakin besar. Sedangkan, Indonesia tidak punya cukup kemampuan untuk menahan agar laju pertumbuhan ekonomi tak merosot tajam.
"Jadi kita tidak pernah tahu sampai puncaknya itu kapan. Dan ongkosnya semakin besar. Dan kita tidak punya kemampuan untuk mem-backup ekonomi kita supaya tidak turun terlalu tajam," jelasnya.
Bahkan defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) yang diperlebar oleh pemerintah pun tidak otomatis membuat pemerintah punya dana yang cukup untuk memberi stimulus bagi yang terdampak virus Corona.
"Jangan dilihat defisit 5,8 persen sebagai stimulus. Penerimaan anjlok Rp 472 triliun. Tidak ada stimulus sebenarnya kalau dilihat magnitude tambahan dari APBN itu," pungkasnya.
Baca Juga: Penanganan Covid-19 Tak Beres, Faisal Basri: Komandannya Luhut
Berita Terkait
-
Penanganan Covid-19 Tak Beres, Faisal Basri: Komandannya Luhut
-
Nilai Penanganan Covid Amatir, Ekonom: Jangan Harap Ekonomi Tumbuh Saat Ini
-
Ekonom Faisal Basri Sebut Penanganan Covid-19 di Indonesia Tak Karuan
-
Faisal Basri Menyebut Luhut Lebih Berbahaya dari COVID-19
-
Pertumbuhan Ekonomi Berpotensi Turun, Faisal Basri: Bekukan Omnibus Law
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Bukan Sekadar Bantuan, Pemberdayaan Ultra Mikro Jadi Langkah Nyata Entaskan Kemiskinan
-
BEI Rilis Liquidity Provider Saham, Phintraco Sekuritas Jadi AB yang Pertama Dapat Lisensi
-
Ekonomi RI Melambat, Apindo Ingatkan Pemerintah Genjot Belanja dan Daya Beli
-
Pakar: Peningkatan Lifting Minyak Harus Dibarengi Pengembangan Energi Terbarukan
-
Pertamina Tunjuk Muhammad Baron Jadi Juru Bicara
-
Dua Platform E-commerce Raksasa Catat Lonjakan Transaksi di Indonesia Timur, Begini Datanya
-
KB Bank Catat Laba Bersih Rp265 Miliar di Kuartal III 2025, Optimistis Kredit Tumbuh 15 Persen
-
Ekspor Batu Bara RI Diproyeksi Turun, ESDM: Bukan Nggak Laku!
-
IHSG Berhasil Rebound Hari Ini, Penyebabnya Saham-saham Teknologi dan Finansial
-
Pengusaha Muda BRILiaN 2025: Langkah BRI Majukan UMKM Daerah