Suara.com - Harga minyak mentah dunia kembali merosot pada awal perdagangan hari ini Senin (4/5/2020). Menurunnya harga minyak ini disebabkan oleh kekhawatiran kelebihan pasokan global dapat berlanjut karena ketegangan perdagangan AS-China dapat menahan pemulihan ekonomi bahkan ketika penguncian pandemi virus corona mulai dilonggarkan.
Mengutip Reuters, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), patokan Amerika Serikat, turun sebanyaknya menjadi 18,32 dolar AS per barel dan menyusut 1,46 dolar AS, atau 7,6 persen menjadi 18,27 dolar AS per barel. Kontrak WTI melambung 17 persen minggu lalu.
Sementara itu, patokan internasional, minyak mentah berjangka Brent, melemah 90 sen, atau 3,4 persen, menjadi 25,54 dolar AS per barel, setelah menyentuh tingkat terendah 25,53 dolar AS per barel.
Brent melonjak sekitar 23 persen pekan lalu setelah kerugian tiga minggu berturut-turut.
Pasar mendapat dukungan pekan lalu karena produsen minyak utama yang dipimpin Arab Saudi dan Rusia akan mulai memotong produksi pada 1 Mei, sementara dua produsen terbesar di Amerika, Exxon Mobil Corp dan Chevron Corp, masing-masing mengatakan akan memangkas produksi sebesar 400.000 barel per hari kuartal ini.
Pemotongan produksi yang dikombinasikan dengan pelonggaran pembatasan bisnis di beberapa negara bagian AS dan kota-kota di seluruh dunia diperkirakan bisa meringankan kelebihan pasokan bahan bakar global dan tekanan pada tangki penyimpanan, membantu mendongkrak harga minggu lalu.
Pengeboran AS memotong 53 rig minyak dalam pekan hingga 1 Mei, sehingga jumlah totalnya turun menjadi 325 unit, tingkat terendah sejak Juni 2016, menurut perusahaan jasa energi Baker Hughes, Jumat.
Namun komentar Presiden Donald Trump yang mengancam akan mempertimbangkan menaikkan tarif terhadap China untuk membalas penyebaran virus corona dikhawatirkan memicu ketegangan perdagangan sehingga dapat menghambat pemulihan ekonomi dan membatasi kenaikan harga minyak.
"Dimulainya kembali perang perdagangan akan merusak harga minyak dalam jangka panjang," kata Stephen Innes, Kepala Strategi Pasar Global AxiCorp.
Baca Juga: Anjloknya Minyak Dunia Semestinya Diikuti Turunnya Harga BBM
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
- 5 Rekomendasi Mobil Tua Irit BBM, Ada yang Seharga Motor BeAT Bekas
Pilihan
-
Belum Sebulan Diluncurkan, Penjualan Toyota Veloz Hybrid Tembus 700 Unit
-
Kekayaan dan Gaji Endipat Wijaya, Anggota DPR Nyinyir Donasi Warga untuk Sumatra
-
Emiten Adik Prabowo Bakal Pasang Jaringan Internet Sepanjang Rel KAI di Sumatra
-
7 Sepatu Lari Lokal untuk Mengatasi Cedera dan Pegal Kaki di Bawah 500 Ribu
-
Klaim Listrik di Aceh Pulih 93 Persen, PLN Minta Maaf: Kami Sampaikan Informasi Tidak Akurat!
Terkini
-
Bentuk Syukur Dapat Umroh dari PNM, Tangis Haru Nasabah PNM Mekaar di Sujud Pertama
-
PT PII Kemenkeu Jamin 55 Proyek Infrastruktur, Kantongi Investasi Rp 573 Triliun
-
Survei: Orang Indonesia Masuk Mode Bertahan, Gaya Hidup Frugal Jadi Tren
-
Kekayaan dan Gaji Endipat Wijaya, Anggota DPR Nyinyir Donasi Warga untuk Sumatra
-
Eksploitasi Pekerja di Taiwan Mengincar WNI, Modus Iming-iming Gaji Besar
-
Orang RI Mulai Malas Ambil Kredit, Ini Buktinya
-
Mentan/Kabapanas Tegaskan: Papua Sudah Bisa Mandiri Pangan Seperti Pulau Lainnya pada 2026
-
Kemenkeu Siapkan Rp 210,4 Triliun untuk Anggaran Ketahanan Pangan 2026, Naik dari Rp 144,6 T
-
Daftar Pemilik Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI), Publik Punya Jatah 'Kecil'?
-
4 Kabupaten di Aceh Masih Gelap Gulita, PLN Akui Kesalahan Data ke Menteri Bahlil