Suara.com - Germany Briliant (GB) Sanitaryware, perusahaan produk perlengkapan kamar mandi modern, tak luput dari hantaman pandemi virus corona (Covid-19).
General Manager GB Sanitaryware, Yapto Wijaya mengatakan, selama pandemi penjualan perusahaan mengalami penurunan 30 persen.
Menurutnya, imbas kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat aktivitas jual-beli menurun, termasuk perlengkapan kamar mandi pun ikut terdampak.
"Pasar kami melayani ritel, proyek, dan market place. Total penjualan mengalami penurunan 30 persen," ujar Yapto dalam keterangannya, Senin (11/5/2020).
Meski terdampak corona, perusahaan yang memproduksi alat-alat, seperti keran, wastafel, kloset, urinal, dan lain-lain itu tetap turut serta membantu memerangi Covid-19.
Terlebih, penjualan dari pasar online mengalami peningkatan 100 persen selama pandemi. Dengan adanya situasi seperti saat ini, perusahaan akan semakin memaksimalkan pasar online.
"Market place kita pakai semua platform yang ada," imbuh Yapto.
Lesunya penjualan dimanfaatkan oleh perusahaan untuk meningkatkan brand awarenes dan tanggung jawab sosial perusahaan.
Salah satunya dilakukan penyaluran bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat terdampak Covid-19 di Polsek Medan Satria, Kota Bekasi. Penyerahan bantuan sebelumnya juga dilakukan ke sejumlah panti.
Baca Juga: Mensos : Bansos Tunai Merupakan Bantuan dari Presiden Joko Widodo
"Bantuan berupa 500 paket sembako, berisi beras, mie, minyak, kecap, dan masker. Kami juga berencana menyumbang APD ke Wisma Atlet," ujar Yapto.
Lia Erliani mengatakan, berdasarkan data terpadu kesehejahteraan sosial (DTKS) di Medan Satria saat ini terdapat 6.339 warga miskin, dan non-DTKS baru 12.594 masyarakat rentan miskin. Data tersebut berasal dari Kementerian Sosial, termasuk peserta program keluarga harapan (PKH).
Masyarakat non-DTSK yang masuk dalam kategori masyarakat rentan miskin kebanyakan berasal dari pedagang kecil. Bagi masyarakat terdampak, menurut Lia, telah diberikan bantuan dari Pemerintah Kota Bekasi, berupa sembako.
Medan Satria sendiri, menurut Lia, berstatus zona merah penyebaran Covid-19. Sampai saat ini sudah ada 14 warga yang positif. Untuk mencegah penyebar luasan virus, pemerintah setempat telah melakukan lockdown dan isolasi mandiri untuk blok keluarga yang positif Covid-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Profil Agustina Wilujeng: Punya Kekayaan Miliaran, Namanya Muncul di Kasus Chromebook
-
RUPSLB BRI 2025 Sahkan RKAP 2026 dan Perubahan Anggaran Dasar
-
Pemerintah Jamin UMP Tak Bakal Turun Meski Ekonomi Daerah Loyo
-
Mengapa Perusahaan Rela Dijual ke Publik? Memahami Gegap Gempita Hajatan IPO
-
KEK Mandalika Kembali Dikembangkan, Mau Bangun Marina
-
ESDM Mulai Pasok 16.000 LPG 3 Kg ke Banda Aceh
-
Profil PT Mayawana Persada, Deforestasi Hutan dan Pemiliknya yang Misterius
-
Mendag Lepas Ekspor Senilai Rp 978 Miliar dari 8 Provinsi
-
Modal Inti Superbank (SUPA) Tembus Rp8 Triliun, Naik Kelas ke KBMI 2
-
Mekanisme Buyback TLKM, Pemegang Saham Wajib Tahu