Suara.com - PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mampu mencatatkan kinerja yang stabil hingga akhir kuartal I 2020 di tengah pandemi Covid-19. Walau demikian, perseroan terus fokus untuk menyelamatkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia.
Direktur Utama Bank BRI, Sunarso menjelaskan, kredit BRI mampu tumbuh di atas rata-rata industri hingga akhir kuartal I 2020.
“Secara konsolidasian, Bank BRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp 930,73 triliun, atau tumbuh double digit sebesar 10,05 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sebesar Rp 845,72 triliun. Ini lebih tinggi daripada pertumbuhan kredit industri sebesar 7,95% di bulan Maret 2020,” imbuhnya.
Komposisi kredit UMKM BRI dibanding total kredit BRI pun merangkak naik, dari 77,37 persen di kuartal I 2019 menjadi 78,31 persen pada kuartal I 2020. Ini merupakan salah satu bentuk upaya perseroan sebagai langkah countercyclical terhadap UMKM, agar roda perekonomian terus berputar.
“BRI mampu tetap tumbuh melalui selective growth dan prudent dalam menyalurkan fasilitas pinjaman. Hal ini tercermin dari pengelolaan rasio kredit bermasalah BRI, dimana pada akhir Maret 2020 NPL BRI tercatat 3 persen jauh di bawah batas maksimal NPL yang ditetapkan regulator sebesar 5 persen,” urai Sunarso.
Pada sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), hingga akhir kuartal I 2020 DPK BRI tercatat Rp 1.029,00 triliun, atau naik sebesar 9,93 persen year on year ( yoy). Angka ini juga masih di atas pertumbuhan DPK industri perbankan nasional pada Maret 2020 sebesar 9,54 persen.
Dana murah (CASA) masih mendominasi portofolio simpanan BRI, mencapai 55,90 persen dari total DPK atau senilai Rp 575,18 triliun.
“Di tengah kondisi yang sedemikian menantang, dengan fokus pada kesehatan aset produktif, secara konsolidasian, Bank BRI mampu mencetak laba Rp 8,17 triliun dengan aset mencapai Rp 1.358,98 triliun hingga akhir kuartal I 2020,” jelas Sunarso.
Sementara itu, dari sisi permodalan, BRI mencatat rasio CAR 18,56 persen di akhir kuartal I 2020.
Baca Juga: Bank BRI Beri Bantuan Sembako ke 250 Panti Asuhan di Seluruh Indonesia
“Ini mencerminkan modal BRI cukup kuat untuk melakukan ekspansi dalam jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. Di samping itu, likuiditas BRI masih sangat ideal dan BRI mempunyai ruang yang cukup untuk tumbuh secara sehat dimana rasio LDR BRI di kuartal I 2020 tercatat sebesar 90,45 persen,” tambahnya.
Faktor lain yang menjadi penyokong kinerja BRI adalah peningkatan pendapatan berbasis komisi yang dikerek oleh peningkatan transaksi digital dampak dari pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan imbauan physical distancing. Pendapatan berbasis komisi BRI di akhir Maret 2020 tercatat Rp 4,17 triliun, atau tumbuh 32,91 persen yoy.
Di samping terus menyalurkan pinjaman kepada UMKM, perseroan mengambil upaya strategis dalam kaitannya penyelamatan dan perlindungan UMKM terdampak Covid-19. Upaya-upaya tersebut diantaranya dengan melakukan restrukturisasi kredit UMKM.
Hingga akhir April 2020, perseroan tercatat telah memberikan relaksasi berupa restrukturisasi pinjaman kepada lebih dari 1,4 juta UMKM yang terdampak Covid-19, dengan total pinjaman mencapai Rp 101 triliun.
Selain itu, Bank BRI juga telah membuat skema pinjaman baru untuk UMKM, seperti berkolaborasi dengan Gojek dan Grab dan menciptakan skema pinjaman khusus bagi pengendara ojek online, yang merupakan pelaku usaha informal. Dengan pinjaman antara Rp 5 juta-Rp 20 juta, BRI menargetkan 250.000 pengendara ojek online mendapatkan fasilitas pembiayaan ini.
“Ini juga sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, diperlukan sebuah terobosan yang inklusif agar pelaku UMKM terdampak langsung mendapatkan manfaatnya,” beber Sunarso.
BRI juga telah menyalurkan bantuan sosial tunai (BST) tahap pertama sebesar Rp 316 miliar bagi masyarakat, termasuk UMKM terdampak Covid-19, membagikan sejuta masker gratis kepada pedagang pasar dengan tujuan agar pedagang pasar tetap dapat melakukan aktivitas ekonomi dengan protokol kesehatan yang memadai, konsultasi dan pendampingan bisnis UMKM oleh 38 ribu relationship manager di seluruh Indonesia, serta pelatihan online dan kelas virtual oleh RKB BRI bagi UMKM.
“Ke depan, Bank BRI akan berupaya mempertahankan kinerja dengan menjaga kualitas aset serta terus menciptakan inisiatif inisiatif baru dalam kaitannya memberikan perlindungan dan penyelamatan UMKM di Indonesia,” pungkas Sunarso.
Tag
Berita Terkait
-
Bansos Corona Tahap Dua, Pemprov DKI Sebar 60 Ribu Paket Sembako Hari Ini
-
Bantu Masyarakat Terdampak COVID-19, Kodim Kulon Progo Bagikan Sembako
-
Razia PSBB di Tanah Abang, Puluhan Warga Disuruh Push-up hingga Sapu Jalan
-
Juli, Jepang Akan Uji Coba Pengobatan Covid-19 dengan Plasma Darah
-
Jokowi Minta Rakyat Tenang Hadapi Corona: Kepanikan Adalah Separuh Penyakit
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pengamat Bicara Nasib ASN Jika Kementerian BUMN Dibubarkan
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
-
Cara Over Kredit Cicilan Rumah Bank BTN, Apa Saja Ketentuannya?
-
Kolaborasi dengan Pertamina, Pengamat: Solusi Negara Kendalikan Kuota BBM
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
Daftar Nama Menteri BUMN dari Masa ke Masa: Erick Thohir Geser Jadi Menpora
-
Stok BBM di SPBU Swasta Langka, Pakar: Jangan Tambah Kuota Impor, Rupiah Bisa Tertekan