Suara.com - Harga bawang merah yang dijual para pedagang di pasar tradisional Kota Ambon, memasuki hari ke delapan bulan Juni 2020 terus bergerak naik hingga mencapai Rp 70.000/Kg, tiga hari yang lalu Rp 60.000/Kg.
Para pedagang mematok harga bawang merah Rp 70.000 per Kg, atau naik dari sebelumnya Rp 60.000 per Kg, sedangkan bawang putih mengalami penurunan harga dari yang biasanya Rp 40.000, menjadi Rp 28.000 hingga Rp 30.000/Kg.
Sedangkan harga eceran bawang merah maupun bawang putih Rp 5.000/kantung plastik kecil, dan ada juga Rp 3.000/tumpuk.
Udin, pedagang pasar Mardika, ketika ditemui di lokasi penjualan mengatakan, harga bawang merah memang bergerak naik cukup tajam, sekarang ini menembus Rp 70.000/Kg, sebab kami beli dari agen pemasok harga masih kotor itu Rp 55.000/Kg, setelah dibersihkan dijual dengan harga Rp 70.000/Kg.
"Minggu masih ada pedagang yang menjual dengan harga Rp 68.000/Kg, karena mereka masih memiliki stok yang lama, namun rata-rata di pasar sebagian besar pedagang sudah mematok harga Rp 70.000/Kg," ujarnya.
Sekarang terserah para pembeli mau membeli dalam ukuran kiloan atau eceran yang dijual dengan harga Rp 5.000/kantung plastik kecil.
"Kalau bawang putih harga turun di tingkat agen pemasok karena itu di pasar juga ikut turun," ujarnya.
Hermina, pembeli yang terlihat bingung, ketika dikonfirmasi hanya mengatakan rasa heran saja, sebab stok bawang merah di pasar cukup banyak, namun harganya naik melambung hingga Rp 70.000/Kg, kalau bawang putih malahan turun.
"Hanya merasa heran saja, sebab tidak ada hari-hari besar keagamaan seperti biasanya kalau ada perayaan pasti harga kebutuhan pokok terutama bumbu masak seperti bawang ini naik, ternyata sekarang ini malahan berubah naik cukup mahal," ujarnya kesal. (Antara)
Baca Juga: Meski Meroket, Harga Bawang Merah yang Tinggi Tak Beri Untung Petani Bantul
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Bunga Acuan Sudah Turun 5 Kali, BI Minta Perbankan Cepat Turunkan Bunga
-
7 Ide Usaha Modal 1 Juta, Anti Gagal dan Auto Cuan
-
Cara Daftar WiFi Internet Rakyat, Surge Buka Akses Biaya Rp100 Ribu per Bulan
-
Operasikan 108 Kapal, PIS Angkut Energi 127,35 juta KL Sepanjang Tahun 2025
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Kilang Minyak Indonesia Tetap Relevan di Tengah Pergeseran ke EBT
-
Blockchain Dianggap Mampu Merevolusi Pengelolaan Data Nasional, Benarkah?
-
Dukung Kemajuan Industri Sawit, BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan Rp5,2 Triliun bagi PT SSMS
-
Perlukah BBM Bobibos Lakukan Pengujian Sebelum Dijual, Begini Kata Pakar
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi