Suara.com - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN buka suara terkait naiknya tagihan listrik pelanggan akhir-akhir ini. PLN menegaskan, kenaikan itu bukan karena tarif listrik melonjak, melainkan pemakaian listrik pelanggan yang lebih panjang.
Menurut Senior Executive Vice President Bisnis dan Pelayanan Pelanggan PLN Yuddy Setyo Wicaksono, terdapat tiga alasan yang membuat tagihan listrik. Pertama, setelah ada PSBB masyarakat pun berkegiatan di rumah, mulai dari bekerja hingga belajar.
Sehingga, pemakaian konsumsi listrik lebih panjang dari biasanya dan konsumsi listrik tanpa sadar alami kenaikan.
"Jadi biasanya, penggunaan lebih banyak di sore malam, itu (setelah ada WFH) sekarang dari pagi sampai malem 24 jam ada di rumah, jadi listriknya pun begitu, makanya berasa tidak gunakan konsumsi besar seperti biasa padahal waktu pemanfaatannya panjang," ujar Yuddy dalam video conference di Jakarta, Senin (8/6/2020).
Kedua, tutur Yuddy, pada bulan Mei yang bersamaan dengan bulan Ramadan, membuat masyarakat berkegiatan lebih awal dari biasanya. Sehingga, tanpa terasa konsumsi listrik juga meningkat.
"Kalau Ramadan kita bangun lebih awal, masak, dan lain-lain, lampu nyala semua jadi lebih panjang, sehingga ada kenaikan dari bulan sebelumnya," ucapnya.
Terakhir, ketiga, adanya pencatatan rata-rata pemaikan listrik bulan sebelumnya pada saat sebelum dan sesudah WFH. Dengan begitu, adanya konsumsi listrik yang belum terbayar, sehingga akan tertagih pada rekening bulan depan.
"Pada saat bulan April ada WFH, berarti ada kenaikan konsumsi listrik yang tidak dirasakan. Nah pada waktu April ada peningkatan konsumsi listrik dari 3 bulan, maka ada konsumsi listrik yang digunakan pelanggan yang belum tercatat atau beli bayar," kata Yuddy.
"Kemudian, apabila di mei juga pencatatan rata-rata, maka ada kenaikan yang tidak dibayar, nah pada Juni dicatat sesungguhnya dan sudah ada kenaikan karena WFH dan ada KWh yang sudah dipakai di April-Mei tapi belum dibayar jadi ditumpuk di Juni, jadi ada pembengkakan tagihan," katanya.
Baca Juga: Warga Protes Tagihan Listrik Naik, Awalnya 250 Ribu jadi 2 Juta
Berita Terkait
-
PLN Ungkap Sedikitnya 258 Ribu Pelanggan Tagihannya Naik 200 Persen
-
Tagihan Listrik Rp 17 Juta Kok Mengeluh? Begini Penjelasan Raffi Ahmad
-
Warga Protes Tagihan Listrik Naik, Awalnya 250 Ribu jadi 2 Juta
-
Tagihan Listrik Melonjak di Juni, PLN Jelaskan Skema Hitungan
-
Pemerintah: Tarif Listrik Pelanggan Non Subsidi Hingga September Tak Naik
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Rahmad Pribadi Jamin Ketersediaan Pupuk Subsidi hingga Akhir 2025
-
Fundamental Kuat dan Prospektif, BRI Siapkan Buyback Saham
-
LRT Jabodebek Bisa Tap In dengan QRIS NFC Android, iPhone Kapan Nyusul?
-
Harga Emas Dunia Diramal Bertahan di Atas US$ 4.000, Emas Lokal Bakal Terdampak?
-
6.000 Karyawan Kena PHK, CEO Microsoft Lebih Berminat Gunakan AI
-
Tol Padaleunyi Terapkan Contraflow Selama 10 Hari Pemeliharaan Jalan, Cek Jadwalnya
-
4 Bansos Disalurkan Bulan November 2025: Kapan Mulai Cair?
-
Dukung FLOII Expo 2025, BRI Dorong Ekosistem Hortikultura Indonesia ke Pasar Global
-
Cara Cek Status Penerima Bansos PKH dan BPNT via HP, Semua Jadi Transparan
-
Puluhan Ribu Lulusan SMA/SMK Jadi Penggerak Ekonomi Wong Cilik Lewat PNM